SEMARANG – Pemandangan tak biasa terjadi saat Satpol PP Kota Semarang menggelar razia masker sejak dua Minggu lalu. Sejak saat itu tepatnya 18 Agustus hingga Senin (31/8) pelaksanaan razia masker didampingi Satpol PP Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah pada Satpol PP Provinsi Jateng, Tubayanu AP MSi mengatakan, pihaknya mendampingi karena adanya perintah dari Gubernur Jateng untuk mendampingi pelaksanaan itu. Pendampingan itu ternyata tidak hanya di Kota Semarang. Tetapi juga seluruh Kabupaten/ Kota di Jateng.
“Hasilnya, rupanya kesadaran masyarakat terkait penggunaan masker belum sepenuhnya bagus ya,” kata Tubayanu, saat ditemui, ketika mendampingi pelaksanaan razia masker Satpol PP Kota Semarang, di jalan Tentara Pelajar, belum lama ini.
Pendampingan itu ia rasa perlu, salah satunya untuk mem-back up Satpol PP Kota/ Kabupaten apabila menghadapi kesulitan. Meski begitu, ia menegaskan hingga saat ini belum ada jajarannya di tingkat wilayah yang menghadapi kesulitan.
“Tidak ada kesulitan ya. Karena selama operasi, kami ditemani oleh TNI Polri. Kita saling bahu membahu lah, saling kompak menegakkan aturan ini,” sambungnya.
Sementara saat disinggung mengenai jumpah warga yang tak tertib pakai masker, Tubayanu membeberkan hingga hingga hari ini sudah lebih dari 3.500 warga Jateng terpergok tak pakai masker. Mereka yang tak pakai masker, mendapat sanksi variatif sesuai dengan peraturan masing-masing walikota/ bupati.
“Penanganannya ada yang sanksi sosial , ada juga yang denda. Disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah. Disesuaikan dengan kebudayaan dan kebijakan daerah masing-masing,” tandasnya. (git/yos