PEMALANG – Radio diharapkan memiliki peran dalam ajang demokrasi lima tahunan, yakni Pilkada serentak pada Desember mendatang. Salah satu peran tersebut adalah peran di bidang informasi yaitu ikut menunjang diseminasi informasi terkait dengan pelaksanaan tahapan Pilkada.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jawa Tengah, Asep Cuwatoro usai melakukan dialog interaktif bersama narasumber lainnya, yakni Sekretaris Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah Irna Setiawati, di LPPL Radio Swara Widuri Pemalang, belum lama ini.
Menurut Asep, Radio dan TV dalam menyukseskan Pilkada jangan memaknai hanya dengan iklan politiknya saja. Karena iklan untuk Pemilu hanya dua minggu sebelum hari tenang. “Jadi otomatis hanya tiga belas hari. Padahal, pilkada itu merupakan suatu proses panjang. Ada coklit, pendaftaran dan lain sebagainya, maka radio harus ikut mensosialisasikan dari tahapan ke tahapan,” katanya.
Dengan demikian, menurut Asep, harapkannya masyarakat bukan hanya memilih atau tidak memilih saja, tapi masyarakat tahu untuk memilih dan tahu proses tahapannya. Misalnya tata cara pemilihanya, kapan memilih dan siapa yang akan dipilih, dan didukung pula dengan data-data yang komprehensif.
“Misalnya, ini calon yang memiliki integritas pemahaman terkait dengan beberapa bidang-bidang yang ada, baik pendidikan sosial, politik dan sebagainya, sehingga masyarakat bisa memilih dan menentukan secara hati nurani,” ujarnya.
Menurutnya, agar tidak terkena semprit atau aman, radio tentu harus mematuhi regulasi, undang-undang penyiaran, P3SPS, dan PKP. “Selama tidak ada keperpihakan, juga tak ada niatan untuk berpihak kepada pasangan calon tertentu, kemudian dapat menjagaikeberimbangan, baik pada pemberitaannya, Iklan layanan masyarakat, dialog dan sebagainya insya Allah aman”, terangnya. (hms/gih)
