PEKALONGAN – Di tengah-tengah sulitnya perekonomian karena dampak pandemi Covid-19, 27 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) memilih mengundurkan diri dari Program Keluarga Harapan (PKH). Pemerintah Kota Pekalongan mengapresiasi kepada para penerima manfaat yang telah secara jujur melaporkan dan mengundurkan diri dari PKH.
Walikota Pekalongan, Saelany Machfudz menyerahkan reward berupa uang tunai Rp500.000 di Ruang Jetayu Setda Kota Pekalongan, belum lama ini. Menurutnya, di tengah pandemi ini banyak warga yang ingin mendapatkan bantuan. Tapi 27 KPM tersebut malah mengundurkan diri sebagai penerima bantuan.
“Kami sangat apresiasi kepada para penerima manfaat yang telah secara jujur melaporkan dan mengundurkan diri dari program PKH. Itu artinya mereka telah entas dari kemiskinan. Sebagai bentuk reward, kami berikan kepada mereka sedikit tambahan modal usaha sebesar Rp500 ribu. Semoga ini bermanfaat bagi mereka,” katanya.
Saelany berharap masyarakat Kota Pekalongan ekonominya tidak terpuruk di tengah pandemi Covid-19. Dia juga berharap masyarakat bisa bangkit dan bertahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. “Semoga Kota Pekalongan semakin sejahtera, angka kemiskinan semakin menurun. Semoga segala usaha mereka dimudahkan oleh Allah SWT,” katanya.
Plt Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, dan keluarga Berencana (Dinsos P2KB) Kota Pekalongan, Ir Budiyanto menyebutkan, saat ini jumlah KPM PKH Kota Pekalongan ada 11.207. Pada 2020, terhitung sejak Januari hingga Agustus sudah ada 373 KPM PKH yang sudah graduasi. Dengan rincian 230 KPM Graduasi Sejahtera dan 142 KPM Graduasi Mandiri.
“Banyakanya KPM yang memilih mundur dalam kondisi sulit ini adalah suatu pertanda baik, yakni bahwa kegiatan pendampingan yang selama ini dilakukan petugas pendamping PKH benar-benar berhasil,” katanya.
Budiyanto juga menyampaikan selamat kepada KPM PKH yang sudah graduasi dan telah memiliki usaha sehingga bisa mandiri dan tidak bergantung pada bantuan yang diberikan oleh pemerintah. (hms/gih)