SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo turut menanggapi aksi balap lari liar yang terjadi di Kota Semarang baru-baru ini. Ganjar menyarankan agar lari liar itu dijadikan lomba yang jelas namun tak boleh ditonton.
“Kalau memang mereka itu bener-bener seperti itu, udah deh tak ajak aja yuk, tak gaweke tempat yo, terus kemudian mlayuo,” kata Ganjar usai menemui perwakilan Komnas HAM di ruang rapat lantai 2, kantor Gubernur Jateng, kemarin.
Ganjar mengatakan, bila para pelari liar itu setuju maka pihaknya akan memfasilitasi. Sehingga, kata Ganjar, kegiatannya lebih jelas dan bermanfaat.
“Kalau mereka setuju ketemu saya. Tak buatin lomba, wis lomba mlayu malah jelas. Tak kei lapangan mlayuo sing banter le (saya kasih lapangan lari lah yang kencang nak),” kata Ganjar.
Bahkan, Ganjar mengatakan akan meminjamkan fasilitas olahraga milik Pemkot Semarang yakni Stadion Tri Lomba Juang.
“Nanti tak kasih tempat, kita tak pinjamkan stadionnya pak hendi (Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi) itu. Untuk kemudian kita lombakan, malah sehat. Tapi jangan ditonton,” tegas Ganjar.
Menurut Ganjar, kegiatan balap lari itu bagus. Namun, spiritnya harus diubah. Dari yang semula sebagai aktivitas yang menimbulkan keramaian bahkan kericuhan, menjadi spirit olahraga.
“Sing penting spiritnya sekarang jangan spirit sekadar keramaian, kericuhan, wah-wahan, tidak. Tapi arahkan untuk olahraga,” ujarnya.
Sebelumnya, aksi balap lari liar oleh sekelompok pemuda di Kota Semarang yang diunggah di medsos sempat viral. Aksi itu memunculkan berbagai macam tanggapan dari sejumlah warganet. (git/yos)