SEMARANG – Seorang pasien Corona Klaster rumah makan Ikan Manyung di Kelurahan Krobokan Kota Semarang dinyatakan meninggal dunia. Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Semarang, Muhammad Abdul Hakam.
Meski ada yang meninggal dunia, Hakam tak menyebut nama ataupun inisial yang bersangkutan.
“Dari 36 orang yang menjalani test swab, ada 22 orang yang positif corona. Dari 22 orang ini, tiga orang ada di rumah sakit. Sisanya ada di rumah dinas walikota Semarang. Ada satu orang meninggal dunia dari tiga orang yang dirawat di rumah sakit,” kata Hakam, saat ditemui di Kantor Balaikota Semarang, kemarin.
Hakam mengaku belum tahu pasti kapan pasien itu meninggal dunia. “Sekitar dua atau tiga hari lalu meninggalnya,” ujarnya.
Ia membeberkan, pasca meninggal dunia, pasien itu langsung dimakamkan di Kabupaten Grobogan. “Kayaknya langsung dimakamkan di Purwodadi,” tandasnya.
Saat disinggung mengenai keadaan tiga pasien yang masih dirawat di rumah sakit, Hakam mengatakan satu pasien dalam kondisi hamil dan sudah melahirkan. “Ada tiga pasien yang dirawat di rumah sakit. Satu orang di antaranya melahirkan,” kata Hakam.
Hakam bersyukur, ibu dan anak tersebut dalam kondisi sehat saat proses persalinan.
Ketika ditanya mengenai apakah ada potensi bayi terpapar corona atau tidak, dr Hakam menegaskan hal itu perlu ada tes Swab terlebih dulu. “Saya belum dapat laporan lagi. Mudah-mudahan tidak ada apa-apa,” sambungnya.
Hakam menjelaskan, selama sang ibu masih positif belum boleh menyusui anaknya. Selama ibu tersebut masih positif, sang anak harus terpisah dari ibunya. “Kalau ibunya sudah negatif, barulah boleh ibunya memberikan ASI,” tandasnya. (git/yos)