KUDUS – Masyarakat Desa Pasuruhan Kidul, Kecamatan Jati menggelar aksi massa di Balai Desa Pasuruhan Kidul yang ditujukan kepada dua pabrik tahu, kemarin. Pasalnya, keberdaan pabrik tersebut telah mencemari sungai, dan sumber air lainnya, bahkan menimbulkan bau yang menyengat. Sehingga menggangu aktivitas waerga sekitar.
Demonstrasi yang dihadiri puluhan warga ini dimulai sejak pukul 09.00 menggunakan spanduk-spanduk yang bertuliskan penolakan adanya pabrik tahu, dan dibawa sembari meneriakkan permintaan penutupan pabrik. Diketahui, pabrik yang terletak di RT 06 RW 02, dan RT 03 RW 01 juga belum memiliki izin operasi.
Koordinator aksi, Mintarno mengatakan, masyarakat Pasuruhan Kidul sudah jengkel terhadap bau limbah tahu yang kian hari makin menyengat. Mereka pun dengan tegas kompak untuk melakukan aksi, dan menuntut pabrik tersebut agar ditutup. “Kami sudah sebel, tidak ada perkataan atau tindakan lain selain harus tutup,” ucapnya.
Selain membawa tulisan protes, warga juga meneriakkan permintaan penutupan pabrik. Dilakukan dalam aksi demo tersebut. Hingga, sejumlah perwakilan dipersilahkan masuk dan dipertemukan dengan pemilik pabrik untuk musyawarah.
Limbah dari pabrik tahu, selain mencemari sungai, juga mulai berdampak pada sumur-sumur milik warga sekitar. Air dalam sumur mulai berbau dan menjadi tidak layak untuk dikonsumsi.
“Sejak awal berdiri, sekitar delapan tahun lalu sudah ada keluhan. Namun, ini yang paling parah. Pokoknya harus ditutup,” tegasnya.
Sebelumnya, pengelola pabrik tahu telah diberi Surat Peringatan (SP) satu oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kudus. Namun, setelah itu tidak ada tindakan untuk menindak lanjutinya.
Sementara salah satu pemilik pabrik tahu, Agus Nur Salim menerima keputusan penutupan izin usaha. Meskipun begitu pihaknya tetap berupaya untuk mengurus perizinan pabrik tersebut nantinya.
“Nanti kita komunikasi, akan mencukupi izin. Setelah itu ada, kita siap lengkap untuk ngetes limbah,” katanya.
Setelah mendapatkan hasil keputusan, yakni penutupan pabrik tahu. Massa aksi akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 12.15.(sam/ak)