Dorong Potensi Desainer Muda lewat Kompetisi Fesyen

Peragaan busana muslim
BANGGA: Model peraga di panggung dalam Peragaan busana muslim, kemarin. (Instagram.com/mofpofficial/ JOGLO JATENG)

JAKARTA – Untuk meningkatkan potensi desainer muda, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menghelat kompetisi Modest Fashion Project (MOFP), sebagai panggung kreasi bagi para desainer muda di bidang fesyen muslim di Indonesia.

“Tahun ini, MOFP 2020 akan diselenggarakan untuk yang ketiga kalinya sejak tahun 2018. Kompetisi ini bertujuan untuk menjaring para wirausaha muda di bidang fesyen muslim yang memiliki basis sebagai desainer untuk kemudian dibina selama dua tahun,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati WIbawaningsih di Jakarta, kemarin.

Baca juga:  Berhasil Turunkan Stunting, Pemprov Jateng Peroleh Insentif Fiskal Rp6,45 Miliar

Selama dua tahun para peserta MOFP akan mendapat program pembinaan. Seperti pelatihan, pembangunan kapasitas, dan fasilitasi kegiatan pendukung lainnya. Agar mereka bisa menjadi pelaku usaha di bidang fesyen muslim yang produktif, kreatif, inovatif dan kompetitif.

“MOFP ini juga diharapkan dapat dijadikan batu loncatan bagi para desainer fesyen, untuk menjadi seorang wirausaha baru di bidang fesyen muslim yang berkualitas dan berdaya saing,” ungkap Gati

Menurut Gati, pengembangan fesyen muslim di Indonesia mempunyai prestasi di kancah internasional. Hal ini merujuk laporan The State of Global Islamic Economy Report 2019/2020, bahwa Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara yang mengembangkan fesyen muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab dan Turki.

Baca juga:  Berhasil Turunkan Stunting, Pemprov Jateng Peroleh Insentif Fiskal Rp6,45 Miliar

“Artinya, ada peluang Indonesia untuk dapat berada pada urutan pertama dan menjadi salah satu pusat fesyen muslim dunia,” tuturnya.

Industri fesyen muslim merupakan bagian dari industri pakaian jadi yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Berdasarkan catatan Kemenperin, kinerja ekspor industri pakaian jadi sepanjang tahun 2019 mencapai 8,3 miliar dolar AS.

Sedangkan, pada periode Januari hingga Juli tahun 2020, nilai ekspor dari industri pakaian jadi telah mencapai 4,07 miliar dolar AS. Industri pakaian jadi juga memiliki peran besar pada kontribusinya terhadap PDB nasional di tahun 2019, yaitu sebesar 5,4 persen.

Baca juga:  Berhasil Turunkan Stunting, Pemprov Jateng Peroleh Insentif Fiskal Rp6,45 Miliar

“Melihat segala potensi dan keunggulan sektor industri fesyen muslim di Indonesia, maka kami mengajak para desainer, pemerintah, pelaku industri, market place, akademisi serta seluruh stakeholder terkait lainnya untuk dapat bersama-sama memaksimalkan potensi dan terus mempromosikan dan memperkenalkan industri fesyen muslim Indonesia,” tandasnya. (ara/yos)