Lestarikan Budaya Daerah Gelar Pelatihan Membatik

Workshop Batik Mbako Temanggung
ANTUSIAS: Pembatik pemula mengikuti pelatihan membatik di Workshop Batik Mbako Temanggung, Rabu (23/9/2020). (HUMAS/ JOGLO JATENG)

TEMANGGUNG – Untuk meningkatkan kreatifitas dan kemandirian ibu-ibu, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (DinperindagkopUKM) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menyelenggarakan pelatihan membatik bagi pembatik pemula, di Workshop Batik Mbako Temanggung.

Pelatihan ini diikuti oleh sebanyak 25 pembatik pemula yang berasal dari 20 kecamatan di Kabupaten Temanggung. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 3 hari 22  hingga 24 September.

Salah satu instruktur batik, Nurul Hasanah mengatakan, pelatihan dilaksanakan untuk melestarikan budaya batik dan juga untuk meningkatkan perekonomian ibu-ibu rumah tangga yang ada di rumah, sehingga dapat berkarya melalui produk Batik Temanggung.

Baca juga:  Bank Jateng Bersama Pemkab Temanggung Luncurkan KKPD QRIS

“Karena sekarang batik menjadi produk unggulan Kabupaten Temanggung, kita ajari mereka dengan batik yang sesuai dengan daerah Temanggung, yaitu dengan motif flora fauna dan juga situs-situs yang ada di Temanggung,” ungkap Nurul.

Ia menjelaskan, dalam pelatihan tersebut peserta akan diajarkan dua macam teknik membatik, yaitu Batik Tulis dan Batik Cap yang yang memiliki perbedaan pada teknik pembuatannya.

“Pada pelatihan ini diajarkan teknik membatik dari awal, terkadang dari peserta juga ada yang belum bisa menyanting, mengecap, mewarnai, disini kita diperkenalkan semua dari awal dan peserta sangat antusias dan sangat semangat dalam mengikuti pelatihan,” terangnya.

Baca juga:  Pengrajin Barongan Raup Cuan di Momen Kemerdekaan

Ratna, selaku pendamping pelatihan dari DinperindagkopUKM Temanggung berharap, dengan adanya pelatihan membatik dengan ciri khas Temanggung bisa memunculkan pengrajin yang bisa mengangkat produk unggulan Kabupaten Temanggung.

“Selain bisa mengangkat produk unggulan Kabupaten Temanggung, kami berharap dengan keterampilan yang diperoleh dapat meningkatkan perekonomian dikalangan masyarakat, serta dapat mengembangkan ilmu yang didapat,” ungkapnya.

Titik (37), salah satu peserta pelatihan dari Kecamatan Kaloran, Temanggung berharap, setelah diadakan pelatihan membatik, ia berharap nantinya produk batik yang dihasilkan bisa diberi wadah untuk memasarkan produk yang sudah dihasilkan.

Baca juga:  Alami Lonjakan Permintaan Piala di Momen HUT RI

“Kami selaku pelaku usaha pemula yang baru memulai usaha berharap, dari dinas terkait  untuk menyiapkan wadah pemasaran bagi kami agar hasil karya kami bisa dibantu dalam pemasarannya,” pungkasnya. (hms/yos)