Ulang Tahun yang Baik untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Sensory Play Planner Semarang, Messy Happy Tots
SUASANA: Anak-anak bermain di tengah perayaan ulang tahun yang diinisiasi oleh Sensory Play Planner Semarang, Messy Happy Tots. (ALLAM MUZHAFFAR HANIF / JOGLO JATENG)

SEMARANG – Selama ini saat mendengar perayaan ulang tahun, khususnya ulang tahun anak-anak, dibenak kita adalah perayaan bertambahnya umur yang di meriahkan dengan makan-makan dan nyanyian saja. Di tengah kebiasaan perayaan ulang tahun yang kita kenal cenderung monoton, sebuah sensory play planner di Semarang yaitu Messy Happy Tots, merubah kebiasaan perayaan ulang tahun anak menjadi lebih bermanfaat dan bertujuan menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Founder Messy Happy Tots, Armita Rian Septiana menyampaikan, kecintaan akan dunia anaklah yang melatar belakanginya membuat event planner Messy Happy Tots. Semenjak ia mengajar di salah satu preschool di Semarang dan punya anak sendiri, ia suka membuatkan mainan yang bertujuan menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak.

“Sebetulnya ide sudah terlintas sejak satu tahun lalu, ketika membuatkan permainan sejenis untuk ulang tahun pertama anak saya. Saya melihat anak-anak yang diundang sangat tertarik dan senang mengeksplorasi setiap material yang saya sediakan. Mulai dari jelly, cat warna yang saya buat sendiri (aman untuk anak apabila termakan) dan sebagainya. Dari situ saya terfikir, kenapa saya tidak buat saja event planner yang spesifik tentang messy play untuk anak-anak ketika ulang tahun,” ungkapnya.

Ia mengatakan, sensory play untuk anak bukan hanya menyenangkan, tapi juga kegiatan bermain yg melibatkan paling tidak 5 indera dasar, yaitu touch, hearing, sight, taste dan smell. “Pada usia 3 tahun perkembangan otak sudah terjadi sebesar 80%, pesat sekali karena dimasa itulah periode golden age. Dan otak anak itu akan berkembang optimal lewat pengalaman sehari-hari yang melibatkan indera. Saya percaya bahwa masa-masa awal hidup anak adalah masa emas yg sangat perlu di optimalkan untuk distimulasi diberbagai aspek,” jelasnya.

Baca juga:  Pasarkan Hasil Panen, Mbak Ita Luncurkan Petruk Semar

Menurutnya, ketika anak-anak bermain messy play/ sensory play, anak-anak akan dihadapkan dengan berbagai material dan bahan yang beraneka ragam. Seperti pasir, kain, oobleck, adonan tepung, biji selasih, pom-pom. Dari situ anak-anak akan belajar tentang perbedaan tekstur dan bentuk.

Ia menjelskan, sensory play di Messy Happy Tots juga mengasah fungsi motorik halus anak. Seperti mengaduk pasir, mencubit oobleck yang akan menguatkan otot jari anak. Menurutnya, hal itu termasuk kategori aktivitas pre-writing. Artinya latihan agar anak lebih siap ketika diajarkan untuk menulis.

“Setiap station juga diusahakan semirip mungkin dengan aslinya, seperti ice cream station, dibuat dengan warna dan memiliki aroma seperti aslinya agar menstimulasi indera penciumannya juga,” katanya.

Baca juga:  Warung Makan di Gajahmungkur Ludes Terbakar Diduga Akibat Korsleting Listrik

Messy Happy Tots (Instagram: @messy.happytots) tidak sebatas event planner untuk ulang tahun. Pihaknya juga mengorganisir untuk event lain yang bersangkutan dengan anak-anak, misal bedah buku anak, playdate, untuk pengisi acara hiburan di resto, dan lain-lain.

Sensory stimulation sendiri sebenarnya sudah bisa dilakukan sedari bayi lahir. Tapi di Messy Happy Tots saya menerapkannya untuk anak mulai usia 8 bulan – 5 tahun, dengan pertimbangan usia segitu anak sudah dapat duduk, berdiri sendiri atau lari sendiri. Jadi bisa leluasa explore setiap station yang disediakan,” ungkap Armita. (lam/gih)