SALATIGA – Saat ini keberadaan olahraga tradisional mulai tergerus di tengah gempuran permainan modern dan digital. Oleh karena itu, pengetahuan dan pemahaman terhadap olahraga tradisional perlu ditingkatkan, khususnya terhadap generasi milenial.
Salah satu langkah yang dilakukan oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Salatiga adalah dengan menggelar Workshop Penggerak Olahraga Tradisional, di Aula SMPN 2 Salatiga, belum lama ini.
Kepala Dispora Salatiga, Muh. Nasiruddin mengatakan bahwa kegiatan workshop ini dilakukan untuk menanamkan nilai budaya dari permainan tradisional. Selain itu, juga untuk memperkenalkan kembali olahraga tradisional yang mulai menghilang.
“Eksistensi permainan/olahraga tradisional perlu ditingkatkan, karena saat ini kebanyakan sudah mulai lupa dan bahkan tidak mengenalinya,”ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengatakan, kegiatan tersebut penting sekali diadakan guna meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia terutama guru olahraga. Diakuinya, bahwa saat ini olahraga tradisional sudah mulai jarang dilakukan bahkan mulai menghilang.
“Workshop seperti ini saya rasa penting sekali. Tidak hanya kualitas personal gurunya yang akan bertambah. Namun pengetahuan dan wawasan mengenai olahraga tradisional bisa lebih dikenalkan nantinya,” kata Yuliyanto.
Menurutnya, hal ini sejalan dengan visi misi Kota Salatiga, dengan adanya sektor pendidikan yang juga menjadi prioritas. Kota pendidikan dan kota olahraga yang disandang Salatiga tidak hanya selogan semata akan tetapi dapat diwujudkan bersama di dalam masyarakat.
“Jangan sampai olahraga tradisional tinggal kenangan, kita harus memberikan hal tersebut ke anak muda mulai dari sekarang. Semoga kedepan juga akan membawa prestasi bagi Kota Salatiga,” jelasnya.
Yuliyanto mengakui sosialisai mengenai permainan/olahraga tradisional ini bukannya tanpa tantangan. Kendala yang ada justru harus bisa diselesaikan dengan pemahaman yang baik. “Mari bersama-sama menggerakkan dan menyakinkan masyarakat khususnya kaum milineal untuk menyukai olahraga tradisional tersebut,” katanya. (hms/gih)