Batang  

Cetak Dokumen Kependudukan dengan Mesin Cetak Mandiri

Mesin Cetak Mandiri Kependudukan
MUDAH: Mesin Cetak Mandiri (MCM) yang ada di Disdukcapil Kabupaten Batang dapat mempercepat layanan pencatatan administrasi dokumen kependuduka sipil diwilayah tersebut. (HUMAS/ JOGLO JATENG)

BATANG – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Batang memberikan terobosan pelayanan baru dengan Mesin Cetak Mandiri (MCM). Alat tersebut dapat mempermudah pelayanan administrasi dokumen kependudukan.

Mesin MCM dapat mencetak dokumen kependudukan. Diantaranya seperti Akte Kelahiran, Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Identitas Anak (KIA).

“Pada masa pandemi Covid-19 seperti itu diperlukan layanan yang cepat dan mudah tetapi tidak perlu untuk tatap muka, kehadiran MCM di Disdukcapil Kabupaten Batang merupakan modifikasi dari anjungan dukcapil mandiri,” kata Kepala Disdukcapil Kabupaten Batang Abdul Rahman, kemarin (15/10).

Baca juga:  Tim KKN Undip Gelar Edukasi Digital Marketing Bangun UMKM Melalui E-Commerce & QRIS

Lebih lanjut, MCM bisa dibilang modifikasi dari rekan-rekan Disdukcapil Kabupaten Batang. Karena dibandingkan anjungan dukcapil mandiri yang dari pusat anggaran kita belum memenuhi.

“Satu mesin anjungan dukcapil mandiri membutuhkan anggaran sekitar Rp170.000.000,00, sedangkan dengan MCM hanya membutuhkan anggaran sekitar Rp116.000.000,00 yaitu perangkat komputer dan printer,” jelasnya.

Fungsi MCM sendiri belum selengkap anjungan dukcapil mandiri, karena MCM saat ini belum dilengkapi fitur pencetak E-KTP. Tetapi dengan kisaran harga yang lebih terjangkau masih rekomended.

Dijelaskannya, Penggunaan MCM cukup mudah seperti memasukkan NIK anak untuk proses pembuatan KIA dan foto secara langsung disitu karena sudah dilengkapi kamera pada MCM. Proses pembuatannya pun kurang lebih hanya 30 detik saja, sehingga bisa langsung jadi.

Baca juga:  Layanan KB Gratis, Upaya Peningkatan Kualitas Warga

Adanya inovasi ini masyarakat bisa lebih efisien mengurus dokumen kependudukan. Selain itu dengan mencetak secara mandiri masyarakat juga bisa mengurangi interaksi yang menyebabkan kerumunan orang, sehingga meminimalisir penularan Covid-19. (hms/fat)