Kudus  

Pemasukan Parkir Umum di Kudus Alami Penurunan

Alun-alun Simpang Tujuh Kudus
TINJAU: Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kudus meninjau lokasi parkir umum di kawasan Alun-alun Simpang Tujuh Kudus. (SYAMSUL HADI/ JOGLO JATENG)

KUDUS – Perparkiran di Kabupaten Kudus, khususnya tepi jalan umum selama ini mengalami penurunan. Kasubag Tata Usaha UPT Perparkiran dan Terminal pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kudus, Reno Agung mengatakan, perparkiran mulai dari beberapa bulan kemarin sampai saat ini mengalami penurunan jumlah pemasukkan.

“Karena sekarang kita berada di masa pandemi, dimana masyarakat jarang untuk keluar rumah, meskipun ada sedikit. Toko-toko atau resto pun menurun, sebab dulu sempat ada yang ditutup dan pembatasan. Terjadilah penurunan di perparkiran tepi jalan,” katanya beberapa waktu lalu.

Baca juga:  Bulu Tangkis Jateng Targetkan Satu Emas di PON

Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) parkir tepi jalan umum di Kota Kretek tahun ini sebesar Rp 1,8 miliar. Sedangkan Untuk mencapai target yang harus dipenuhi tersebut, pihaknya mengaku sulit. Lantaran per Oktober ini, realisasi retribusi baru tercapai Rp 636.543 atau 34 persen.

“Jika tidak ada pandemi dan besar retribusi sejak Januari bisa maksimal terus, kami bisa mencapai angka sebesar Rp 1 miliar. Tapi tahun ini kan terdampak adanya pandemi,” terangnya.

Pihaknya pun tidak bisa memaksa jukir untuk setor, dikarenakan mereka tidak digaji perbulan dan kondisi di parkir terdapat perbedaan ramai atau sepi. Selain itu juga faktor cuaca yang mulai memasuki musim penghujan, akan mempengaruhi segi perparkiran.

Baca juga:  SMP 1 Jekulo Komitmen Bentuk Karakter Siswa di Usia ke 60

“Jumlah jukir di tepi jalan umum saat ini, terdapat 257 orang se-Kabupaten Kudus. Dengan jumlah segitu dan setoran yang masuk per Oktober hanya 34 persen itu sudah bagus. Melihat dari kondisi yang tak biasa seperti ini,” jelasnya.

Untuk ketertiban para jukir, lanjut dia, sudah bisa dikatakan tertib. Pasalnya mereka selalu diberikan pembinaan dari pihak Dishub. Selain itu juga adanya patroli membuat semakin aman terkait parkir.

Ia mengharapkan, adanya kajian ulang parkir tepi jalan umum. Dikarenakan pihaknya terseok-seok dengan pendapatan yang didapat, dengan target dari Pemda dirasa terlalu tinggi. Ditengah pandemi.

Baca juga:  Sam'ani-Belinda Segera Bentuk Tim Deklarasi

“Kami juga menginginkan perhatian dari pemerintah, terkait kesejahteraan dan keselamatan para jukir-jukir selama mereka bertugas. Mereka juga bekerja, tak banyak orang lo yang mau jadi juru parkir,” pungkasnya.(sam/akh)