Pengobatan Gratis untuk Para Santri

bakti sosial pengobatan gratis
PROTAP: Petugas medis memeriksa kesehatan santri saat bakti sosial pengobatan gratis menyambut Hari Santri Nasional 2020 di kompleks RSU Syubbanul Wathon Tegalrejo, Magelang, Kamis (22/10). (ANTARA/ JOGLO JATENG)

MAGELANG – Rumah Sakit Umum Syubbanul Wathon Tegalrejo Kabupaten Magelang menggelar pemeriksaan dan pengobatan gratis kepada para santri dalam menyambut Hari Santri Nasional 2020.

Direktur RSU Syubbanul Wathon, dr. M. Iqbal Gentur Bismono mengatakan, saat ini masyarakat masih harus semakin lebih peduli terhadap kondisi kesehatan terlebih dalam masa pandemi ini, tidak terkecuali para santri.

Mengingat situasi saat ini, katanya para santri harus lebih peduli akan kondisi kesehatan karena dapat berpengaruh pada aktivitas keseharian mereka selama di pondok pesantren. Para santri dengan antusias mengikuti prosedur dan protokol kesehatan, mereka hadir di halaman parkir RSU Syubbanul Wathon untuk memeriksakan diri.

Baca juga:  Pebulutangkis Belia Berhasil Raih Super Tiket

“Harapan saya ke depan pengobatan ini selain untuk mengobati tapi bisa memberikan edukasi para santri agar dapat melakukan pola hidup sehat,” katanya, disela-sela kegiatan, di di halaman parkir RSU Syubbanul Wathon, Magelang, Kamis (22/10).

Pengobatan gratis yang diadakan oleh RSU Syubhanul Wathon bekerja sama dengan Asrama Perguruan Islam dalam rangka Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2020 mengirimkan undangan pemeriksaan kesehatan gratis ke 10 pondok pesantren.

Ia menyampaikan dari masing-masing pondok pesantren diharapkan ada 10-20 santri untuk memeriksakan dirinya dan mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.

Baca juga:  Kuota 331, Pelamar CPNS Pemkot Semarang Capai 14.730

“Kami juga mengundang para pengasuh pondok pesantren tersebut untuk melakukan general check up dan memberikan pengalaman kunjungan ke rumah sakit yang menerapkan clean and safe hospitals,” ujarnya.

Dalam pengobatan gratis tersebut, RSU Syubbanul Wathon menyediakan 2 dokter umum dan 4 perawat. Namun pelayanan spesialis dari dokter spesialis lainnya tetap kami siapkan untuk membantu diagnostik dan kuratif lebih lanjut jika dibutuhkan. Instalasi dan tenaga kesehatan lain yang kami siapkan analisis laboratorium patologi klinik dan radiologi,” ujarnya.

Menurut dia, dengan kompleksnya faktor risiko kesehatan yang dimiliki oleh santri di pondok pesantren yang berasal dari seluruh penjuru nusantara, maka pada umumnya santri menderita penyakit infeksi tropik.

Baca juga:  Pj Bupati Pati Larang Sawah & Karts Sukolilo Dijadikan Kawasan Industri

“Penyakit infeksi tropik ini dapat disebabkan oleh banyak agen infeksi, seperti bakteri, parasit, virus, dan jamur, dan memberikan gejala yang memiliki kemiripan secara umum antara satu sama lain tergantung organ yang terinfeksi,” tandasnya. (ara/yos)