Kudus, joglojateng.com – Bersaing dengan 6.257 pelajar se Indonesia, seorang siswi MAN 1 Kudus berhasil lolos Parlemen Remaja (praja) 2020 yang di gelar oleh Sekretariat Jenderal DPR-RI. Acara yang di kemas secara virtual tersebut ditujukan sebagai wadah pembelajaran politik kepada generasi muda.
Lolos Praja bukan hal yang mudah, total ada sebanyak 6.257 siswa yang mendaftar. Dari jumlah itu, yang lolos hanya 134 siswa yang disaring dari siswa siswi terbaik SMA/SMK/MA sederajat di seluruh Indonesia. Yakni Arina Septi Aprilia siswi MAN 1 Kudus, ia mengaku lulus Praja berkat dukungan guru pembimbing yang mendapingi selama proses Praja mulai 2-7 November.
“Dirinya mengikuti kegiatan tersebut berawal dari coba-coba, tak menyangka mampu bersaing dengan ribuan peserta. Sekaligus rasa ingin tahunya terhadap dunia politik, terutama parlemen sangat besar”, kata Arina saat di undang ketua DPRD Kudus Mas’an di DPRD Kudus, Rabu (11/11).
Selama Praja Arina belajar membuat undang-undang, hingga mengikuti simulasi sidang paripurna bersama Fraksi yang di namai dengan Fraksi Majapahit, untuk menyoroti UU No 6 Tahun 2029 tentang Kekarantinaaan Kesehatan.
”Saya menyampaikan argumen tentang penanganan hak bagi tenaga kesehatan dan non kesehatan untuk ditindaklanjuti,” ucap dia.
Sementara Kepala MAN 1 Kudus Suhamto bangga atas pencapaian siswinya itu. Pihaknya terus mendorong siswanya untuk terus memaksimalkan potensi dalam berkomunikasi dan beragumentasi.
Atas prestasi anak didiknya itu, Suhamto berencana membentuk ekstra kulikuler parlemen, untuk menunjang kompetensi siswa. “Nantinya akan kami kembangkan di ekstra kulikuler agar siswa siswi dapat mengembangkan ilmu pembelajaran politik”, ujarnya.
“pertama kali mengikuti seleksi Parlemen Remaja, berkat kesungguhan kerja keras, dukungan dan doa dari semua pihak, siswa kami bisa membawa nama MAN 1 Kudus ke Senayan,” kata dia.
Arina sempat di minta mencoba menjadi pimpinan rapat Paripurna oleh Mas’an Ketua DPRD Kudus, Mas’an mengapresiasi prestasi yang di miliki siswi MAN 1 Kudus di acara tahunan Parlemen Remaja (Praja) dalam mengetahui proses kerja Anggota DPR untuk mengetahui pendidikan politik sejak dini.
”Kebijakan politik itu menentukan arah pembangunan ke depan. Dengan pemahaman yang utuh, jalur politik melalui partai politik manfaatnya dapat menunjang kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Dengan penanaman pendidikan politik sejak dini, diharapakan kualitas penyelenggaraan pemilu akan lebih baik ke depannya. Mengingat peluang penuh kepada setiap masyarakat menjadi seorang pemimpin.
“Apapun partainya, ketika sudah menjadi anggota dewan maupun bupati yang terpenting adalah memikirkan kesejahteraan masyarakat”, ungkapnya.
Pihaknya berpesan agar pelajar lainnya dapat belajar dengan baik dalam menggapai impian menjadi seorang anggota DPR.(hms/rds)
