Semarang, joglojateng.com – Warga Kelurahan Wates Kecamatan Ngaliyan yang tergabung dalam Aliansi Warga Peduli Wates mendemo rencana pembangunan SD IT di Kelurahan Wates, kemarin. Suryadi Mansur, selaku tokoh warga mengatakan, dirinya merasa tidak ada konfirmasi dari pihak yang akan membangun terkait izin dari RT dan RW setempat.
“Warga menolak apapun yang dibangun oleh yayasan ini karena sejak awal sudah tidak ada konfirmasi maupun izin dari RT dan RW setempat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala yayasan SD IT Wates, Rosyid, mengatakan dirinya sedang memproses segala perizinan seperti IMB, izin kelurahan dan kecamatan. “IMB on prosses beserta perizinan yang lain, saya tidak tahu yang dipermasalahkan apa,” ujar Rosyid saat dihubungi terpisah di tempat kerjanya.
Rosyid yang tidak hadir saat demonstrasi terjadi mengatakan bahwa dia memang mendengar rencana warga untuk aksi. Dirinya berharap ada dialog dan mediasi sehingga warga mengetahui visi dan misi berdirinya SD IT tersebut.
“Kami berharap ada mediasi entah dari pihak kelurahan atau kecamatan. Selama ini kami merasa tidak mendapat pemanggilan untuk dialog atau mediasi,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Ngaliyan, Kompol R. Yustinus mengatakan, pihaknya telah meminta semua aktifitas pembangungan di SD IT Wates dihentikan sementara untuk menjaga kondusifitas bersama. “Jika masih nekat melakukan kegiatan pembangunan maka akan kami lakukan penangkapan,” jelasnya.
Di lain sisi, Agus Prihantono selaku Camat Ngaliyan berencana memanggil pihak-pihak terkait untuk melakukan mediasi dan dialog agar tak terjadi masalah yang berkepanjangan.
“Nanti saya akan panggil pihak-pihak terkait dan dinas terkait serta perwakilan warga untuk bicara bersama. Agar tidak ada masalah-masalah kedepannya,” ungkapnya. (git/gih)