Semarang, joglojateng.com – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Kota Semarang mengadakan audiensi dengan Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman, membahas formula pengupahan buruh, Minggu (15/11). Audiensi dilakukan di salah satu rumah makan di Kecamatan Mijen, Kota Semarang.
Ketua KSPI Kota Semarang, Zainuddin, menyampaikan draft gagasan kepada Ketua DPRD Kota Semarang terkait dengan konsep pengupahan dan sinergitas kerja saat pandemi.
“Di sini kami menyampaikan gagasan untuk pemerintahan yang akan datang yang akan terpilih melalui Pilwalkot pada tanggal 9 Desember nanti. Kami menginginkan ada sinergitas antara buruh, pengusaha, dan juga pemerintah untuk menjalankan program kesejahteraan rakyat, terutama di Kota Semarang,” ujar Zainuddin.
Ia berharap kaum buruh dilibatkan dalam hal penggagasan pembangunan kota karena terkait dengan kesejahteraan buruh. Menurut Zainuddin, tingkat pengupahan sangat mempengaruhi daya beli buruh dan tentunya perputaran ekonomi.
“Kami berharap dengan seiring majunya pembangunan di Kota Semarang ada korelasinya dengan kesejahteraan buruh,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman mengatakan, pihaknya akan mengikuti kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terkait pengupahan. “Terkait kenaikan upah, sepanjang Pemerintah Provinsi Jawa Tengah oke, kami di Pemkot Semarang juga oke. Selama ini Walikota tidak pernah mempersulit,” jelasnya.
Kadar Lusman menegaskan dirinya berupaya mendorong pemerintah supaya ada sinergi terkait pelaksanaan program kesejahteraan rakyat.
“Saya sebagai ketua DPRD Kota Semarang juga akan berupaya mendorong keinginan para pekerja atau buruh supaya ada sinergi antara Walikota dan ketua DPRD untuk menyejahterakan masyarakat kota Semarang termasuk buruh,” katanya.
Terkait dengan koordinasi pengupahan dengan Pemprov Jateng, Kadar Lusman mengatakan pihaknya akan mulai melakukan komunikasi setelag Pilwalkot usai pada 9 Desember nanti. (cr2/gih)