Tingkatkan Respon Time, Basarnas Semarang Gelar Simulasi Penyelamatan Nelayan Tenggelam

Basarnas Semarang Latihan SAR Daerah (Latsarda) 2020
GERAK CEPAT: Basarnas Semarang melakukan simulasi penyelamatan nelayan tenggelam, Rabu (18/11). (BASARNAS SEMARANG/ JOGLO JATENG)

SEMARANG – Basarnas Semarang menggelar simulasi penanganan kecelakaan kapal atau Man Over Board (MOB) dalam Latihan SAR Daerah (Latsarda) 2020. Simulasi ini sebagai langkah Basarnas untuk lebih meningkatkan respon time apabila terjadi kejadian yang sesungguhnya.

Apalagi, sebelumnya kegiatan pelatihan di lingkungan Basarnas sempat dibatasi akibat pandemi Covid-19 untuk mengurangi penyebaran virus tersebut.

“Kegiatan simulasi ini untuk me-refreshing kembali keterampilan teknik evakuasi yang dimiliki oleh personil kami, agar tetap terasah kemampuannya sehingga bisa memberikan hasil yang maksimal kepada masayarakat,” ujar Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya, Rabu (18/11).

Baca juga:  Mahasiswa Udinus Jadi Korban Pembacokan

Dalam simulasi tersebut, dua orang nelayan pada rabu (18/11) pagi dilaporkan tenggelam saat melaut di perairan Semarang, tepatnya di 1 Nautical mile utara pantai Marina Kota Semarang atau barat daya 2 NM dari pelabuhan tanjung mas Semarang. Kejadian tersebut menimpa Poniman (43) dan Jono (45) asal Tambaklorok Semarang diatas kapal nelayan KLM Cahaya Mandiri yang dinahkodai oleh Dimin bin Sudiro.

Mengetahui peristiwa tersebut, Jono, teman korban berusaha menolong korban dengan cara terjun langsung ke laut tanpa alat bantu apung. Namun naas Jono yang hendak menolong malah tergulung ombak besar dan hilang terbawa ombak.

Baca juga:  Banyak Kejutan di Anniversary Pertama Assa Hotel

Nahkoda KLM Cahaya Mandiri yang mengetahui dua rekannya hilang tenggelam tidak bisa berbuat banyak untuk menolong keduanya. Ia memutuskan segera kembali ke darat untuk melaporkan peristiwa tersebut kepada Basarnas Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang.

Operasi pencarian terhadap kejadian Man Over Board (MOB) segera dilakukan oleh tim SAR Basarnas Semarang, satu tim dari siaga segera bergerak di lokasi kejadian. Begitu juga dengan tim selam yang berada di KN SAR Sadewa segera dikirimkan untuk membantu proses pencarian.

Yahya mengatakan, Simulasi ini digelar secara ketat. Setiap personil baik dari panitia maupun pelaku harus melalui pemeriksaan kesehatan untuk memastikan semua sehat dan tidak ada yang terpapar virus corona. “Bukan cuma cek suhu tubuh saja, tapi juga kami melakukan rapid test baik pra maupun pasca kegiatan untuk memastikan setiap personil aman untuk mengikuti kegiatan ini,” pungkasnya. (git/gih)