Profesionalisme Guru di Masa Pandemi

SMA N 1 Demak
SUASANA: Gerbang Sekolah SMA N 1 Demak bertuliskan himbauan taat protokol kesehatan, Selasa (24/11). (AJI YOGA/ JOGLO JATENG)

DEMAK – Peringatan Hari Guru Nasional 25 November 2020 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini guru dituntut untuk melaksanakan pembelajaran secara daring karena pandemi Covid-19.

Pembelajaran secara daring menjadi tantangan tersendiri bagi guru agar tetap profesional dalam mengajar. Di masa seperti ini inovasi dan kreatifitas guru sangat diperlukan agar tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Demak, Sarpon, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (24/11).

“Pelajaran berbasis Ilmu Teknologi (IT) sebenarnya, sudah dirilis sejak dahulu, hanya saja belum maksimal. Keadaan seperti ini, menjadi pembelajaran tersendiri bagi guru agar dapat terbuka dengan kemajuan zaman,” tuturnya.

Sarpon mengucapkan selamat hari guru sekaligus Harlah PGRI yang ke-75 kepada seluruh guru di Indonesia, khususnya di Kabupaten Demak. Ia juga berpesan, guru harus dapat meningkatkan jiwa profesionalisme sebagai tenaga pendidik.

“Eksitensi harkat dan martabat guru harus terus dijaga. Tambah disiplin dalam mengajar dan mendidik anak bangsa guna mengantarkan generasi penerus menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.

Tidak lupa Sarpon juga mengucapkan terima kasih kepada guru-guru honorer yang tetap semangat dan menjaga profeionalisme sebagai tenaga pendidik. Ia juga menjelaskan, selama ini PGRI Demak terus berkoordinasi dengan PGRI Jawa Tengah dan Pusat, terkait kesehteraan guru honorer.

“Kami selalu koordinasi dengan wilayah dan pusat untuk mengawal guru honorer agar bisa mendapatkan gaji tunjangan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Demak, Agus Budi Purwaka, menekankan kepada guru, khususnya di Kabupaten Demak untuk terus melatih kemampuan IT dalam mengajar. Sehingga pembelajaran dari rumah di masa Pandemi sekarang ini dapat meminimalisir kendala-kendala teknis yang ada.

“Kurikulum pendidikan itu dinamis, selalu berubah-ubah sesuai tuntutan zaman. Oleh karena itu guru juga harus dapat menyesuaikan dengan keadaan zaman”, tegasnya saat ditemui di ruang Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Demak.

Pada peringatan hari guru nasional tahun ini, selain menekankan kepada sesama guru agar dapat lebih menguasai IT, Agus juga berpesan agar guru dapat menjaga profesionalismenya sebagai tenaga pendidik. Ia sangat menyayangkan ada oknum-oknum guru yang berperilaku negatif, baik itu kekerasan, tindakan asusila dan sebagainya.

Maqom guru itu sangat mulia, harus benar-benar dijaga. Guru itu tidak hanya di sekolah, tetapi juga guru di rumah bahkan di masyarakat. Satu guru saja melakukan tindakan negatif, satu sekolah bisa terkena cibiran. Padahal itu urusan pribadinya,” tegasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa masyarakat menganggap guru itu serba tahu dan serba bisa. Hal tersebut menunjukan bahwa profesi guru di masyarakat dianggap mulia. “Seperti salah satu ungkapan, guru iku yo digugu lan ditiru. Oleh karena itu guru harus profesional, baik di sekolah, di rumah maupun di masyarakat,” katanya. (cr3/gih)