KUDUS – Ketua Pengurus Kabupaten PGRI Kudus, Ahadi Setiawan meminta agar protokol kesehatan (prokes) pada lembaga pendidikan di Kudus untuk diperketat. Ia menyampaikan duka yang mendalam setelah ada guru yang meninggal akibat virus tersebut.
“Mereka semua adalah orang yang mempunyai dedikasi tinggi dalam menjadi seorang guru, atau tenaga pendidik,” ucapnya beberapa waktu lalu.
Pria yang akrab disapa Wawan ini mengaku siap untuk menjalankan keputusan mengenai kebijakan pembelajaran yang diambil oleh pemerintah setempat. Ia juga bersedia jika pembelajaran tatap muka dilakukan tahun depan.
“Kami kan mengikuti arahan dari Disdikpora (Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga), namun sesuai yang dikatakan Plt. Bupati Kudus, HM. Hartopo untuk pembelajaran tatap muka tahun depan, kondisional melihat perkembangan virus corona di Kota Kretek kedepannya,” jelasnya.
Namun, jika memang diharuskan untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ), pihaknya juga berharap agar para guru tetap profesional. Ia juga mengibau kepada para pengajar untuk kreatif dan memberikan inovasi dalam proses belajar mengajar.
“Intinya, pembelajaran tatap muka atau pembelajaran jarak jauh, kami selalu siap. Jika tatap muka ya kami sudah mempersiapkan akan prosedur dan syarat yang harus dipenuhi. Untuk PJJ pun kami akan mengimbau para guru untuk selalu berinovasi tinggi,” imbuhnya.
Ia mengharapkan agar semua kalangan bisa bekerja sama, untuk semakin taat dalam menerapkan protokol kesehatan. Ia juga berharap Kudus berangsur membaik agar semua kegiatan dapat berlangsung normal kembali.
“Mari kita terapkan protokol kesehatan seperti yang dianjurkan oleh pemerintah secara maksimal. Agar angka kematian dan pasien positif covid bisa menurun dan bisa menjadikan Kudus menjadi zona hijau,” terangnya.(sam/akh)