Gunawan Budiyanto Kembali Nahkodai UMY

Gunawan Budiyanto Rektor UMY Yogyakarta
KEMBALI MENJABAT: Gunawan Budiyanto (kiri) usai dilantik menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) periode 2020 – 2024, bersama dengan Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lincolin Arsyad (kanan), di Kampus Terpadu UMT, Senin (28/12). (HUMAS/ JOGLO JATENG)

BANTUL – Gunawan Budiyanto secara resmi kembali menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) periode 2020 – 2024 setelah dilantik, di Kampus Terpadu UMY, Senin (28/12). Ia berkomitmen akan terus melanjutkan program jangka panjang UMY agar menjadi “Research Excellent University”.

“Dengan capaian tahun 2025 UMY kita harapkan telah menjadi Research Excellent University serta menjadi TOP 300 World Class University,” ujar Gunawan dalam pidatonya.

Selama masa kemimpinan sebelumnya, ia berhasil membawa UMY menorehkan berbagai prestasi. Antara lain, Top 251 World University Rangkings Asia, Top 75 University in Shouteast Asia, The best Muhammadiyah Higher Education Indonesia ranked 1.

Baca juga:  UMY Bahas Prospek UMKM di Indonesia dan Malaysia

Serta menjadi Top Private University Yogyakarta ranked 1, Top Private University Indonesia ranked 4, dan 15 Top University Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pimpinan Pusat (Ketum PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, perguruan tinggi Muhammadiya dan Aisyiah (PTMA) harus bisa mencapai reputasi internasional. Menurutnya, UMY menjadi salah satu perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Muhmmadiyah yang mencapai tingkatan tersebut.

“Setidak-tidaknya bila boleh disebutkan, kami punya harapan terhadap tiga PTM yakni UMY, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan Universitas Muhammadiyah Malang untuk bisa 1 langkah lebih di depan, 1 tingkat lebih di atas,” ujarnya.

Baca juga:  UMY Bahas Prospek UMKM di Indonesia dan Malaysia

Ia berharap ada proses akselerasi menjadi universitas yang bereputasi internasional di atas yang lain. Kalau tiga PTM ini sudah mencapai tahap tersebut, maka akan diikuti oleh berbagai PTMA lainnya. Haedar juga meninta agar nilai yang terkandung di Muhammadiyah tetap menjadi acuan dalam menentukan arah pengembangan pendidikan.

“Karena itu bagi PTM yang bergerak di ranah internasional atau global harus tetap menjadikan perguruan tingginya menyatu dengan sistem Muhammadiyah,” tambahnya.(hms/akh)