SEMARANG – Selain protes melalui banner-banner di pinggir jalan maupun media sosial yang bertuliskan #2021BaliJatidiri, suporter PSIS Semarang, Panser Biru juga berencana melakukan demonstrasi ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Namun, Panser Biru kini memutuskan menunda aksi tersebut.
Ketua Umum Panser Biru, Kepareng mengatakan, pihaknya sebenarnya akan melakukan aksi demo ke Pemprov Jateng pada, Senin (11/1). Namun, hal itu urung terlaksana lantaran tak mendapat ijin dari Polrestabes Semarang.
“Terkait aksi Panser Biru pada 11 Januari kami tunda sampai situasi memungkinkan untuk aksi. Kami menghormati keputusan dari kepolisian,” kata Kepareng saat dikonfirmasi, Minggu (10/1).
Ia mengatakan, organisasinya terpaksa berencana menggelar demonstrasi karena merasa tuntutannya tidak didengar. Selain itu, janji dari Kepala Disporapar Jateng, Sinung N. Rachmadi untuk mempertemukan Panser Biru dan Ganjar Pranowo untuk pelaksanaan audiensi belum juga terlaksana.
“Panser biru dalam dua bulan terakhir sudah melayangkan protes ke Ganjar Pranowo terkait Stadion Jatidiri melalui banner-banner di jalan serta tuntutan di media sosial,” ujarnya.
Pihkanya mendesak PSIS Semarang untuk membuat surat izin pemakaian Stadion Jatidiri ke Gubernur Jawa Tengah. “PSIS harus bermain di Jatidiri bukan di Magelang,” katanya.
Sebelumnya, Panser Biru juga telah dua kali menyampaikan aspirasi mereka secara resmi melalui audiensi dengan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah selaku pengelola teknis Stadion Jatidiri dan ke Komisi E DPRD Jawa Tengah yang membidangi olahraga.
Walaupun menunda pelaksanaan demonstrasi, Kepareng tetap menegaskan bahwa organisasinya akan tetap bersuara melalui media sosial terkait Stadion Jatidiri.
“Sebagai gantinya, teman-teman bisa tetap menyuarakan suara melalui kaos, mural, mmt, komentar di media sosial supaya tuntuan #2021BaliJatidiri terpenuhi lewat audiensi atau pun cara lainnya. Perjuangan kami masih panjang,” pungkas Kepareng. (git/gih)