Hendi Ajak Penyintas Jadi Bagian Penyembuhan Covid-19

Walikota Semarang, Hendrar Prihadi
BAGIKAN: Walikota Semarang, Hendrar Prihadi saat mendonorkan plasma konvalesennya pada akhir Desember lalu. (HUMAS/ JOGLO JATENG)

SEMARANG – Upaya penanganan Virus Covid-19 terus dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meluncurkan sebuah program inovatif dalam penanganan Covid-19. Program itu diberi nama Basoka, yang merupakan singkatan dari “Bantu Sesama Donor Plasma Konvalesen”.

Program tersebut diupayakan oleh Pemkot melalui Dinas Kesehatan Kota Semarang dalam rangka mendorong para penyintas Covid-19 untuk berpartisipasi dalam penyembuhan pasien Covid-19. Bentuk partisipasi tersebut berupa pendonoran plasma konvalesennya guna keperluan penanganan pasien positif Covid-19.

Hendrar Prihadi, sebagai salah seorang penyintas Covid-19 yang dinyatakan memiliki titer antibodi tinggi. Ia telah aktif mendonorkan plasma konvalesennya sejak akhir Desember lalu. Pria yang akrab disapa Hendi tersebut berharap para penyintas Covid-19 untuk menjadi bagian dari upaya pengobatan dan penyembuhan pasien Covid lainnya.

“Gerak bersama ini jika dilakukan secara masif dengan kesadaran meringankan sesama, saya yakin akan membawa kemanfaatan dan meringankan beban pasien yang saat ini sedang berjuang melawan Covid-19,” ungkap Hendi.

Baca juga:  Pedagang Keluhkan Pasar Bulu Semarang Sepi Pembeli

Diluncurkan pada Senin (11/01) lalu, program Basoka menggandeng PMI Kota Semarang sebagai tempat dan pelaksana uji dan pengambilan donor plasma konvalesen. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam, sebenarnya program ini sudah dimulai sejak awal bersamaan dengan berdirinya Rumah Isolasi di Rumah Dinas Wali kota.

Menurut Hakam, penyintas dengan gejala sedang hingga tinggi yang biasanya dirawat di rumah sakit dipercaya memiliki titer antibodi yang lebih tinggi. Untuk itu, pihaknya telah menjalin komunikasi dan pendataan penyintas Covid dari rumah sakit negeri maupun swasta di Kota Semarang.

Baca juga:  Porsche Indonesia Perluas Lokasi Porsche Destination Charging di Ibu Kota Jawa Tengah

“Kedepan, kami harap akan ada informed consent dan pernyataan persetujuan melakukan pendonoran plasma usai pasien sembuh sebagaimana telah dilakukan di Rumah Isolasi Rumdin,” lanjutnya.

Abdul Hakam juga menuturkan beberapa kriteria seseorang bisa menjadi pendonor plasma. Antara lain, sehat, umur 18-60 tahun, berat badan lebih dari 55 kg, pernah positif terinfeksi Covid-19, dan ada hasil negatif PCR setelah 14 hari sembuh.

“Dengan adanya program Basoka ini, kami akan melakukan pendataan lebih masiv kepada para penyintas, untuk selanjutnya dilakukan screening antibodi dan pengambilan plasma di PMI Kota Semarang. Bagi pendonor, akan difasilitasi proses antar jemput ke PMI Kota Semarang,” pungkasnya. (cr2/fat)