Kudus  

Kelebihan Dalam Menggunakan Kartu Tani Bagi Kesejahteraan Petani

Moch Rozi, Koordinator PPL Dispertan Kudus
PAPARAN: Moch Rozi, Koordinator PPL Dispertan Kudus, saat menjelaskan kelebihan dan kendala program kartu tani. (SYAMSUL HADI / JOGLO JATENG)

KUDUS – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan), terus berinovasi dalam penyaluran pupuk bersubsidi. Salah satunya adalah dengan menerbitkan kartu tani. Kesejahteraan petani ditingkatkan dengan kelebihan-kelebihan kartu tani.

Penggunaan kartu tani di Kabupaten Kudus sendiri, saat ini sudah 99 persen petani terdaftar. Lantaran ada beberapa kelebihan saat menggunakan kartu tani. Meskipun ada juga kendala-kendala yang bisa terselesaikan.

Koordinator Penyuluh Pertaninan Lapangan (PPL) pada Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus, Moch Rozi mengatakan, dalam pengajuan kartu tani tidak ada biaya administrasi. Yang harus dibayar oleh para petani.

“Gratis, tidak ada administrasi sama sekali dalam pengajuan kartu tani bagi para petani di Kabupaten Kudus,” ucapnya.

Terwujudnya pupuk bersubsidi, menjadi kelebihan bagi petani dalam menggunakan kartu tani. Serta pemberian pelayanan perbankan petani di Kabupaten Kudus. Akan tetapi hanya bisa digunakan maksimal luas lahan dua hektare.

“Petani bisa mengambil pupuk subsidi sebanyak maksimal dua hektare itu dengan menggunakan kartu tani. Untuk sisa lahannya bisa membeli pupuk non subsidi. Karena kartu tani bisa digunakan dua hektare saja, lebih dari itu dikatakan petani yang mampu,” terangnya.

Selain itu, manfaat lainnya adalah, mampu untuk memperbarui data para petani, harga pupuk juga sesuai dengan HET yang tersedia. Sekaligus bisa autentik di lapangan, upaya untuk memodernisasi petani, dan kinerja pupuk yang terjamin sesuai yang dibutuhkan petani.

Rozi melanjutkan, kendala-kendala yang dialami pihaknya selama ini tidak terlalu signifikan. Dan bisa segera untuk diatasi, sehingga tidak menimbulkan efek yang tidak terlalu memberatkannya.

“Untuk kendala ya pasti ada lah mas, akan tetapi bisa teratasi dengan lancer untuk selama ini. Ya seperti jika sinyalnya lemah, penggesekkan kartu tani susah, apalagi di daerah yang susah sinyal” jelasnya.

Selain itu, rozi menerangkan, kesalahan dalam produksian juga terdapat, double nya kartu yang dimiliki satu petani juga ada. Klaim kadang tidak bisa, kartu kosong. Namun sudah bisa teratasi oleh pihaknya.

Pihaknya menambahkan, sebelumnya para petani malas untuk membuat kartu tani. Namun, setelah adanya upaya sosialisasi yang dilakukan, dan efek mendapatkan kartu tersebut. Para petani akhirnya mau untuk mengurus kartu tani.(sam/rds)