SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, menyerahkan bantuan kepada pemenang lomba Duta Pondok Pesantren (Ponpes) 2020. Bantuan tersebut diserahkan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di Kantor Gubernur, Kamis (28/1). Penilaian lomba itu dilihat dari ponpes terbaik dalam menegakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 atau Jogo Santri di lingkungan ponpes.
Sebanyak lima ponpes penerima bantuan tahap satu berupa dana pembinaan sebesar Rp 125 juta, yaitu Ponpes Raudhotul Mubtadiin Balekambang Jepara, Ponpes Khozinatul Ulum I Blora, Ponpes Walindo Manba’ul Falah Pekalongan, Ponpes Al Uswah dan Ponpes Darun Najah Life Skill Kota Semarang.
Dalam sambutan Gus Yasin mengatakan, dengan adanya bantuan dana dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah, pemenang lomba diharapkan dapat membangun pos-pos pelayanan kesehatan untuk kiai dan santri. Di antaranya membangun ruang isolasi, pos kesehatan pesantren (poskestren), jamban ramah lingkungan, ruang pertemuan santri dengan keluarga santri, dan sarana prasarana lainnya.
“Contoh kongkrit seperti ini kita kembangkan bersama, baik di ponpes yang ada di Jateng maupun daerah lain di Indonesia. Bukan hanya ponpes, tetapi lembaga-lembaga lain juga harus menerapkan protokol kesehatan, karena sampai sekarang pandemi Covid-19 belum berakhir,” bebernya.
Taj Yasin menjelaskan, pada peringatan Hari Santri 2020 telah diumumkan pemenang lomba Duta Santri dengan total 15 ponpes. Pemberian penghargaan tersebut dilakukan melalui seleksi penerapan protokol kesehatan di ponpes, mulai dari administrasi penilaian video dan pengecekan langsung di lapangan.
“Dari sekitar 193 peserta se-Jawa Tengah, hari ini penyerahan hadiah tahap satu kepada lima pemenang. Sedangakan 10 pemenang lainnya akan menerima hadiah penanganan Covid-19 yang akan dilaksanakan pada tahap dua,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Ponpes Balekambang Jepara Mustamir Wildan mengatakan, uang pembinaan dari Pemprov Jateng akan digunakan untuk membangun ruang isolasi santri. Apabila wabah virus Corona sudah hilang, ruang isolasi akan dimanfaatkan untuk ruang penanganan para santri atau poskestren.
“Selama ini kami menggunakan kamar santri untuk ruang isolasi darurat. Kalau ada santri yang batuk, pilek, atau sakit kami membawanya ke ruang itu,” kata Mustamir.
Saat ini, pembangunan ruang isolasi di Ponpes Balekambang Jepara sedang dilakukan. Diperkirakan tiga bulan kedepan atau sekitar April sudah jadi dan bisa digunakan untuk ruang karantina santri yang mengalami gejala sakit. (hms/gih)