KUDUS – Seorang pria yang bertempat tinggal di Dukuh Babatan, Desa Getassrabi, Kecamatan Gebog, BH nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Kejadian tersebut diketahui ketika salah satu keluarga selesai salat jumat, sekitar pukul 12.30.
Camat Gebog, Bambang Gunadi mengatakan, gantung diri dilakukan pada saat salat jumat berlangsung. Hal ini diketahui oleh anak korban setelah pulang dari salat jumat.
“Menurut penjelasan dari salah satu keluarganya, anaknya pergi salat jumat. Almarhum juga pamit salat jumat, tapi pergi ke belakang rumah,” terang Bambang saat ditemui di lokasi, Jumat (29/1).
Menurut kerabat dan warga sekitar, pria yang berusia 35 tahun ini tidak memiliki gangguan jiwa. Hari sebelumnya, ia masih melaksanakan aktivitas seperti biasa. Yakni buruh bangunan.
Dalam proses evakuasi yang dilakukan oleh Camat Gebog, Polsek Gebog, dan lainnya, diketahui tali yang digunakannya sebagai alat bunuh diri masih baru.
“Saat kami cek tali kalar-nya itu baru. Tidak menggunakan tali bekas atau kabel atau apa. Saya kira memang sudah direncanakannya,” jelas Bambang.
Sementara itu, dr Ruslan Hadi Suyoto yang melaksanakan medis menambahkan, gantung diri yang dilakukan itu dimungkinkan karena faktor psikologi. Tanda yang ditemukan yakni jeratan pada leher dan air mani yang keluar.
“Memang jika orang bunuh diri, itu tandanya air maninya keluar. Jeratan di leher lebih menegaskan jika memang benar-benar itu gantung diri. Tidak ada kejanggalan yang terjadi,” tuturnya. (sam/abu)