Penuhi Logistik Korban Banjir, Hartopo Salurkan Paket Bantuan

Plt Bupati Kudus, H.M. Hartopo
Bantu: Plt Bupati Kudus, H.M. Hartopo saat memberikan bantuan. (HUMAS / JOGLO JATENG)

KUDUS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus terus berupaya mempercepat penanganan bencana yang terjadi di wilayahnya. Meski masih berada di tengah pandemi Covid-19, Pemkab berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi musibah seperti banjir dan tanah longsor.

Kali ini, misalnya, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kudus beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu. Untuk membantu warga yang terdampak, Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Kudus, H.M. Hartopo menyalurkan ratusan paket bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI dan provinsi, Selasa (2/2). Didampingi Camat Kaliwungu, orang nomor satu di Kota Kretek itu juga meninjau pelaksanaan dapur umum untuk memastikan kebutuhan logistik terpenuhi.

Baca juga:  Pemkab Kudus Siapkan Konsep Minimalisir Banjir di Jati

Hartopo menyampaikan apresiasi kepada Baznas atas bantuan untuk korban banjir. Bantuan yang disalurkan yakni 250 paket bantuan senilai 200 ribu rupiah serta 50 kardus peralatan mandi dan selimut. Diharapkan, bantuan tersebut dapat meringankan kebutuhan korban banjir.

“Kami sangat apresiasi, mudah-mudahan bantuan yang disalurkan dapat bermanfaat untuk masyarakat yang terdampak banjir. Terima kasih kepada Baznas RI dan provinsi,” ujarnya kala meninjau banjir di Kudus, Selasa (2/2).

Di samping itu, Hartopo mengungkapkan rencana pembuatan embung pada wilayah tersebut untuk menanggulangi banjir di masa mendatang. Rencana tersebut sebenarnya sudah ada sejak tahun 2020. Namun, pembuatan embung tertunda akibat refocusing anggaran terkait penanggulangan Covid-19.

Baca juga:  Komisi C DPRD Kota Semarang Pastikan Kesiapan Alat dan SDM Jelang Musim Hujan

“2020 sudah kami rencanakan pembuatan embung, ternyata ada refocusing untuk penanggulangan Covid-19. Di sini tempatnya rendah, maka harus ada tempat penyerapan, makanya perlu embung dan sodetan untuk aliran air,” urai Hartopo.

Pembuatan embung direncanakan di dua titik, yakni Kaliwungu dan Mejobo. Hartopo mengatakan, tiap embung akan memerlukan lahan seluas 3-4 hektar. Selain sebagai tempat penyerapan air, embung nantinya akan berfungsi untuk irigasi.

“Dua fungsi embung ketika musim hujan untuk penyerapan, kalau kemarau sebagai irigasi, jadi sangat bermanfaat. Kalau kondisi sekarang, penyerapan alami menunggunya agak lama,” tuturnya.

Baca juga:  PDAM Kota Semarang Jamin Ketersediaan Air Bersih di Titik Banjir

Usai penyerahan bantuan, Plt. Bupati meninjau Posko Penanggulangan Bencana di Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati. Di sana, dirinya menjumpai beberapa beberapa korban banjir yang memilih mengungsi. Hartopo meminta Camat untuk terus memantau kondisi wilayah dan kebutuhan warga yang terdampak banjir. (hms/abu)