KABUPATEN Kudus selama dilanda banjir selama beberapa hari. Di tengah cuaca ekstrem di berbagai daerah di Jawa Tengah, banjir memang menjadi tren. Kali ini, banjir yang terjadi di Desa Jati Wetan menjadi perhatian berbagai pihak. Pasalnya, air banjir yang menggenangi rumah warga tersebut berwarna hitam dan berbau menyengat.
Menindaklanjuti laporan dari masyarakat tentang ini, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus, H.M. Hartopo didampingi Plt. Kepala Dinas PUPR, Arief Budi Siswanto, Camat Jati, Andreas Wahyu, dan Kalakhar BPBD Kudus, Budi Waluyo, meninjau lokasi bencana, Kamis (4/2). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) langsung mengambil tindakan cepat untuk ini.
Hartopo mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil lab untuk memastikan penyebab air banjir yang berwarna hitam dan berbau tersebut. Menurutnya, Dinas Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) sedang meneliti sampel air yang hasilnya dapat diketahui seminggu lagi. Maka dari itu, Pemkab belum dapat memberi keterangan lebih lanjut.
“Kami belum tahu penyebabnya dari mana. Untuk di sekitar sini, yang terdekat adalah Pabrik Pura. Pabrik Pura pun sudah dikontrol terkait pengolahan limbah. Baru ada penelitian dari Dinas PKPLH, untuk hasil uji labnya tidak bisa segera, mungkin satu minggu keluar hasilnya,” ungkap Hartopo.
Meski belum dapat dipastikan penyebabnya, Plt. Bupati menyampaikan bahwa PT. Pura telah ikut memberikan bantuan dalam penyedotan air banjir. Pemerintah daerah pun telah memaksimalkan penyedotan dan membuka pintu sodetan yang mengarah ke Sungai Wulan.
“Dalam hal ini pun, Pura merasa punya tanggung jawab walaupun belum bisa untuk justifikasi. Pura akan memberikan bantuan penyedotan air di sini. Dari Pemerintah Daerah sudah memaksimalkan dari pompa per detik bisa 1200 liter. Pompa sodetan dari sini ke Sungai Wulan pun sudah kita buka,” jelasnya.
Usai meninjau Desa Jati Wetan, Hartopo beranjak ke Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu dan Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, untuk meninjau kondisi warga yang memilih bertahan di pengungsian. Pihaknya juga memastikan keberadaan dapur umum tetap aktif demi mencukupi kebutuhan pangan bagi warga korban banjir. (hms/abu)