Gandeng BSPTH, Mahasiswa Berlatih Semai Bibit Tanaman

Mahasiswa KKN UIN Walisongo
PRAKTIK: Mahasiswa KKN UIN Walisongo berlatih menyemai bibit tanaman di Balai Sertifikasi Pembenihan Tanaman Hutan (BSPTH) Kabupaten Semarang, Rabu (10/02).

SEMARANG – Mahasiswa KKN MIT DR X kelompok 35 UIN Walisongo Semarang bersama masyarakat setempat belajar pembibitan dan penyemaian tanaman hutan di Desa Kalong, Kec Ungaran Timur, Rabu (10/02). Mereka meminta kepada Balai Sertifikasi Pembenihan Tanaman Hutan (BSPTH) Kabupaten Semarang untuk mendampingi dan mengajarkan tata cara pembibitan dan penyemaian tanaman.

Koordinator kelompok 35, M. Hanif mengatakan, kegiatan kunjungan pembelajaran tersebut merupakan salah satu program KKN yang mereka canangkan. Tujuannya adalah untuk membekali mahasiswa pengetahuan dasar tentang pembibitan dan penyemaian tanaman.

“KKN itu kan tidak selalu mahasiswa yang berbagi ilmu. Adakalanya kami juga menimba ilmu kepada masyarakat setempat yang justru sudah memiliki pengalaman hidup yang lebih banyak,” kata Hanif pada Rabu (10/02).

Baca juga:  Hijaukan Desa, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Lakukan Aksi Tanam Pohon Bersama Masyarakat

Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa dan beberapa pemuda setempat diajarkan dasar-dasar mekanisme penyemaian bibit agar tidak mati di tengah jalan. Hanif mengaku mendapatkan banyak ilmu yang berguna untuk dipraktikkan dalam kehidupan bermasyarakat.

“Dalam kegiatan ini, kami diajarkan proses media tanah seperti kuning, merah dan hitam. Bagaimana kita menanam di tempat yang berlemak dan banyak tanah lempungnya seperti di perhutanan, serta pencabutan ovulasi. Selain itu, kami juga diajarkan pembibitan dan penyemaiannya,” ujar Hanif.

Sementara itu, Koordinator Lapangan Balai Sertifikasi Pembenihan Tanaman Hutan (BSPTH), Agung Prasetya menyatakan apresiasinya kepada para mahasiswa. Ia merasa senang karena masih ada banyak mahasiswa yang peduli terhadap pembelajaran ekologis.

Baca juga:  Mahasiswa KKN UIN Walisongo Adakan Nobar Series Nussa dan Rara, Tanamkan Toleransi pada Anak

“Kami sangat mengapresiasi atas kunjungan belajar para mahasiswa. Jadi mahasiswa tidak melulu soal dunia teori. Tapi juga mengetahui, minimal dasar-dasar persoalan praktek lapangan yang berkaitan langsung dengan masyarakat,” ungkapnya.

Adapun jenis bibit yang dikelola oleh BSPTH terdiri dari 63 macam tanaman hutan dan MultyPurpose Tree Species (MPTS). Akan tetapi, dari salah satu bibit yang paling sering didistribusikan adalah jenis bibit Sangon.

“Karena jenis bibit Sangon paling banyak diserap pasar dan juga di jualnya sangat mudah. Hanya perkiraan usia 4-5 tahun sudah panen, dan tidak banyak membutuhkan perawatan,” jelas Agung.

Baca juga:  Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gelar Workshop Digital Marketing untuk Perluas Pemasaran UMKM

Ia berharap, apa yang telah dipelajari itu dapat berguna bagi para mahasiswa. Kalaupun tidak untuk banyak orang, minimal untuk lingkungan terdekat di sekitar RT/RW.

“Setelah pembelajaran ini, para mahasiswa dan remaja yang ikut dalam pelatihan ini, dapat menyebarkan virus menanam. Pemerintah Jawa Tengah menyiapkan bibit gratis tepatnya di BSPTH. Selain itu juga dapat mempraktikan, paling tidak di rumahnya masing-masing,” tandasnya. (cr2/gih)