PEKALONGAN – Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) Kota Pekalongan setempat menyediakan dapur umum untuk korban banjir di daerah setempat yang terpusat di halaman kantornya. Fasilitas ini didirikan karena operasional dapur umum dihentikan.
Plt. Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Budiyanto menjelaskan, sebelumnya telah berdiri berbagai dapur umum di beberapa tempat. Antara lain Dapur Umum Stadion Hoegeng sinergi antara Satbrimob dengan Komunitas Pekalongan Tanggap dan Dapur Umum TNI Peduli yang dikelola oleh Koramil Utara yang dipusatkan di GOR Jetayu. Selain itu juga terdapat 60 dapur umum yang didirikan oleh masyarakat secara swadaya.
“Dapur Umum Pusat yang saat ini ada 2 yakni Dapur Umum yang dikelola oleh TNI di GOR Jetayu masih tetap berjalan dan Dapur Umum yang didirikan Pemkot melalui Dinsos-P2KB,” katanya Senin (15/2).
Ia menjelaskan, pendistribusian bantuan dari dua dapur umum pusat yang ada berupa nasi bungkus difokuskan untuk memenuhi kebutuhan warga yang mengungsi di titik-titik pengungsian. Sementara untuk dapur umum mandiri yang tersebar di 60 titik untuk membantu warga terdampak banjir yang masih bertahan di rumah.
Saat ini jumlah pengungsi banjir di Pekalongan per tanggal 14 Februari pukul 18.00 sebanyak 1.436 jiwa yang tersebar di 21 titik pengungsian yang ada di Kecamatan Pekalongan Utara dan Kecamatan Pekalongan Barat. Menurut Budiyanto, dalam pendistribusian bantuan nasi bungkus,bantuan tersebut langsung diantar ke titik-titik pengungsian maupun diambil oleh masing-masing koordinator warga.
“Dapur Umum TNI Koramil Utara yang setiap harinya menyiapkan nasi bungkus rata-rata sehari mencapai 1.600 per waktu makan,sedangkan untuk Dapur Umum Pemkot yang dikelola oleh Dinsos-P2KB ini per waktu makan menyediakan 2.000 sampai 2.500 nasi bungkus per waktu makan,” jelasnya.(hms/akh)