JEPARA – Dua petani dan satu nelayan di Kabupaten Jepara tewas tersambar petir ketika tengah bekerja saat hujan deras yang disertai dengan petir di tempat berbeda, kemarin. Kedua petani nahas tersebut tersambar di areal persawahan Desa Bondo, Kecamatan Bangsri pukul 10.00. Sedangkan si nelayan tersambar petir ketika pulang dari melaut di Pesisir Pantai Pesajen pukul 07.30.
Menurut Kapolsek Bangsri, AKP Sarwo Edy Santosa, dua petani yang tersambar petir, yakni Rahtrio (57) asal Desa Cepogo, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara dan Murtiani (47) Desa Jerukwangi, Kecamatan Bangsri, Jepara. Ada lima petani yang bekerja di areal persawahan milik Rahtrio tersebut sebenarnya. Akan tetapi, ketika terjadi hujan lebat pukul 10.00, mereka berteduh di gubuk.
“Setelah hujan agak reda, tiga petani kembali bekerja di sawah. Sedangkan dua temannya masih tetap berteduh di gubuk karena masih ada petir,” urai Edy.
Dua teman korban sempat mengingatkan ketiga temannya itu, yakni Rahtrio, Murtiani, dan Kartini agar pekerjaannya dilanjutkan setelah petir benar-benar mereda. Namun, mereka tidak mengindahkan.
Ketika para korban tersebut kembali bekerja, tiba-tiba Rahtrio dan Murtiani tersambar petir. Kartini (45) dinyatakan selamat. Kini ia masih menjalani perawatan di Puskesmas Bangsri.
Kasus serupa terjadi pada korban meninggal Zainurrohman (31) asal Kelurahan Demaan, Kecamatan Jepara, setelah sempat dilarikan ke rumah sakit. “Korban memang sempat dirawat di RSUD Kartini, sebelum akhirnya meninggal dunia,” ujar Kapolsek Jepara Kota, AKP I DG Mahendra.
Adapun kronologis kejadian, berawal ketika korban berangkat melaut pukul 02.00. Selanjutnya, setelah mendapatkan hasil, korban pulang. Nahas, sesampainya di pesisir Pantai Pesajen sekitar pukul 07.30 WIB, tiba–tiba petir datang dan menyambar. Korban mengalami luka bakar cukup serius dan dibawa ke RSUD Kartini sebelum akhirnya meninggal dunia. (ara/abu)
