PEKALONGAN – Sebanyak 267 hektar sawah di Kota Pekalongan terdampak banjir, kendati demikian hal ini tidak membuat petani merugi. Meski begitu, Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan terus memantau lahan pertanian pasca banjir yang terjadi di daerah tersebut.
“Dari luasan sawah 267 hektar yang terkena banjir yakni 57 hektar di Kecamatan Pekalongan Barat, 50 hektar di Kecamatan Utara, 73 hektar di Kecamatan Pekalongan Timur, dan 88 hektar di Kecamatan Pekalongan Selatan,” jelas Kepala Seksi Produksi Pertanian Dinperpa setempat, Muhammad Sobirin, belum lama ini.
Ia menjelaskan, hal ini terjadi karena banjir yang melanda daerah tersebut tidak menggenangi area persawahan dalam waktu yang lama. Meski lokasi persawahan di Kota Pekalongan berada lebih rendah dari pada jalan.
“Ketika banjir tidak membuat genangan berhari-hari karena lahan sawah bagus daya resapnya,” ujarnya.
Ia mengatakan, banjir lekas surut dan tidak membuat tanaman rusak sehingga petani tidak mengalami kerugian. Untuk itu, pihaknya tengah menugaskan tim lapangan untuk memantau banjir dan melakukan pendataan.
“Bulan ini harusnya waktu penanaman tetapi di tiap lokasi berbeda, ada yang pembibitan, penyemaian, penanaman, dan sebagainya tetapi belum musim panen. Ini sekaligus sebagai antisipasi cuaca ekstrem yang mungkin dapat membuat lahan sawah banjir lagi,” katanya.(hms/akh)