SEMARANG – Ikan mas koki. Dari sekian banyak ikan hias air tawar, ikan tersebut yang paling popular dikalangan hobies. Serta menjadikan pilihan utama bagi banyak orang untuk memelihara dan menekuninya.
Mas koki sendiri memiliki berbagai macam jenis. Seperti, oranda, ranchu, ryukin, demekin, mutiara, celestial. Serta memiliki berbagai jenis warna, seperti red white, calico (tiga warna), kirin (multi color), panda (hitam putih), sakura dan masih banyak lagi. Menurut Dicky Gunawan seorang breeder mas koki asli Kota Semarang saat ditemui di peternakannya, belum lama ini.
Mas koki terbagi menjadi beberapa kualitas. Kualitas show (kontes), fancy (rapi), dan standart yang terjangkau dikalangan hobies. Ikan dengan kualitas show sendiri ukuran 10-12cm di bandrol dengan harga Rp 2,5-3 juta. Belum lagi ikan yang sudah menang kontes dengan ukuran 20-30cm bisa mencapai Rp 10-25 juta.
Sedangkan untuk mendapatkan ikan mas koki kualitas show, menurutnya butuh proses yang panjang. Pertama kita pastikan memiliki indukan berkualitas kontes, sehingga memperoleh bibit ikan yang baik. Proses sortir, memastikan ikan lolos seleksi dan sesuai kriteria kontes. Kemudian proses grooming, proses grooming ini juga menyesuaikan kebutuhan akan turun kelas senior atau junior.
“Untuk ikut kontes, pastikan ikan pantas ikut lomba melalui proses sortir masing-masing breeder. Kemudian proses grooming, untuk pemeliharaan berikan pakan yang bagus untuk menunjang pertumbuhan dan juga warna dan sistem filtrasi yang baik,” tutur bredeer dan juga juri kontes koki tersebut.
Memelihara mas koki yang berkualitas dan agar bisa mencapai tingkat pertumbuhan yang maksimal, kualitas air serta habitat yang baik perlu di perhatikan. Seperti genetika ikan, habitat, fasilitas dan media filter dan pakan ikan.
“Untuk memiliki ikan yang baik, genetika ikan yang pasti harus bagus. Fasilitas seperti kolam atau aquarium, dalam satu tempat jangan terlalu padat agar pertumbuhan maksimal, serta media filter yang baik. Jika ikan berkualitas, pakan yang diberikan juga berkualitas,”tutur Dicky secara gamblang.
Salah satu fasilitas yang perlu diperhatikan, adanya mushroom untuk perpindahan air dari filter ke kolam utama sehingga menimbulkan micro bubble yang memenuhi asupan O2 yang baik untuk pertumbuhan ikan. Dan media filter yang baik, seperti penggunaan sump filter dengan beberapa chamber atau penyaringan air. Dengan komposisi media filter seperti japmat, biofoam, dan crystal bio.
Adapun beberapa segi positif memelihara atau menekuni ikan mas koki. Seperti melepas rasa jenuh dari aktifitas sehari-hari sampai memperoleh peluang usaha baru dan memperoleh sumber pendapatan tambahan.
Dicky menerangkan, jika selama masa pandemi ini minat masyarakat untuk memelihara ikan mas koki sangat naik. Terlebih, kata dia, dari dulu sampai sekarang peminat ikan mas koki naik terus tidak ditentukan pasar.
“Saya lihat kemarin awal pandemi orang-orang tidak ada kerjaan mungkin. Dari pada nganggur dirumah, mereka pelihara. Ada yang berkelanjutan, ada yang sudah bosen, setiap orang kan lain-lain,” ceritanya.
Awal mula Dicky bersinggungan dengan ikan mas koki ini pada 2015 lalu. Setahun kemudian dia memulai ikut lomba di Jogja hasil ternak sendiri. Meski baru pertama kali ikut lomba tersebut, dirinya berhasil membawa pulang juara satu ryukin sama juara dua ranchu.
Dicky berpesan kepada masyarakat yang ingin memulai memelihara ikan mas koki agar tidak hanya musiman saja. Yakni dengan membeli ikan yang disukai terlebih dahulu, jangan yang tidak disukai.
“Karen dengan kamu suka ikan itu, kamu akan mengasih makan dengan sepenuh hati, merawan dengan sepenuh hati juga. Kalau tidak, kamu males karena merasa ikan yang dimiliki tidak bagus,” pesannya. (all/fat)