Sempat Anjlok, Harga Gabah di Cilacap Beranjak Naik

Tumpukan karung berisi gabah
STOK MELIMPAH: Tumpukan karung berisi gabah milik Bulog Banyumas di Kompleks Pergudangan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, beberapa waktu lalu. (ANTARA/JOGLO JATENG)

CILACAP – Harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani Kabupaten Cilacap beranjak naik. Sebelumnya, beredar kabar pemerintah akan melakukan impor beras, hal ini menyebabkan harganya menjadi anjlok.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) “Sri Martani” Wasimun di Desa Tambaksari, Kecamatan Kedungreja mengatakan, harga GKG tersebut sedikit mengalami kenaikan jika dibanding beberapa waktu sebelumnya yang sempat anjlok hingga kisaran Rp3.700 sampai Rp3.800 per kilogram. Meski begitu, harga GKG tersebut masih berada di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) yang sebesar Rp5.250 per kilogram di tingkat penggilingan dan Rp5.300 di tingkat gudang Bulog.

Baca juga:  Bank Jateng Cabang Cilacap Serahkan Bantuan Pembangunan Ikon Desa Wisata Jetis

“Mungkin karena kemarin sempat ada kabar bahwa pemerintah akan melakukan impor beras, sehingga harga gabah menjadi anjlok. Namun setelah pemerintah memutuskan untuk menunda rencana impor beras, harga gabah mulai membaik dan diharapkan terus membaik,” katanya kemarin.

Dia berharap, pemerintah tidak melaksanakan rencana tersebut karena tetap akan memberatkan petani. Menurutnya, hal itu disebabkan sebagian petani khususnya di Cilacap akan kembali memasuki masa panen pada bulan Juli hingga Agustus.

“Kebetulan sebagian besar petani di Cilacap sudah selesai panen, dan sebagian di antaranya sudah mulai mengolah sawahnya untuk persiapan musim tanam kedua,” katanya.

Baca juga:  Bank Jateng Cabang Cilacap Serahkan Bantuan Pembangunan Ikon Desa Wisata Jetis

Selain itu, stok gabah dan beras milik Bulog juga masih banyak yang belum beredar. Ia mengatakan pemerintah sebaiknya tidak melakukan impor beras sebagai upaya untuk mewujudkan kesejahteraan petani.

Pemimpin Cabang Perum Bulog Banyumas Dani Satrio mengatakan hingga saat ini, pihaknya telah membeli gabah hasil panen petani sebanyak 2.000 ton dari total target pengadaan tahun 2021 yang mencapai 33.000 ton setara beras. Terkait dengan hal itu, pihaknya telah membentuk empat satuan kerja (satker) untuk mendukung kegiatan penyerapan atau pembelian gabah hasil panen petani.

Baca juga:  Bank Jateng Cabang Cilacap Serahkan Bantuan Pembangunan Ikon Desa Wisata Jetis

Bulog juga telah menyebarkan brosur yang dilengkapi dengan nomor kontak Satker Bulog agar bisa dihubungi petani yang hendak menjual gabahnya. Hingga saat ini stok gabah mencapai kisaran 20.000 ton setara beras.

“Kami juga menambah gudang filial (sewa, red.), yakni di Banjarnegara ada satu gudang filial, di Cilacap ada tiga yang lama dan tambah satu yang baru serta dalam usulan ada dua gudang lagi,” tuturnya.(ara/akh)