REMBANG, Joglo Jateng – Meskipun sempat diwacanakan ada penutupan, selama libur lebaran, beberapa tempat wisata di Kabupaten Rembang terpantau ramai. Khususnya di Pantai Karangjahe dan Pantai Pasir Putih Wates. Dua tempat wisata pantai menjadi unggulan.
Masyhudi, kepala pengelola Pantai Karangjahe mengatakan, tempat wisata yang terletak di Desa Punjolharjo tersebut sudah mulai dibuka sejak hari kedua liburan, Jumat (14/5). Ia mengaku berani membuka tempat wisata. Hal itu karena belum ada surat edaran terbaru dari pemerintah yang menginstruksikan agar tempat wisata ditutup selama libur lebaran ini.
Masyhudi menegaskan bahwa pihaknya selalu berkomitmen untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Selain melakukan pembatasan jumlah pengunjung, pihaknya juga membatasi jam operasional, yakni pada pukul 07.00-15.00. Berbeda dengan hari-hari normal yang bisa buka hingga pukul 17.00.
“Kami menerima 3.000 pengunjung setiap hari. Itu sudah sesuai ketentuan 30% jumlah pengunjung yang boleh masuk. Sesuai edaran bupati,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya tidak henti-hentinya melakukan kontrol terhadap pengunjung yang keluar-masuk lokasi wisata. Salah satunya imbauan untuk tetap jaga jarak dan mengenakan masker yang dilakukan melalui pengeras suara tiap 10/15 menit sekali.
Tidak hanya dari pihak pengelola Karangjahe monitoring juga dilakukan oleh pihak Polres Rembang dan Kodim 0720/Rembang. “Kalau sekiranya sudah memenuhi kuota 30%, maka portal masuk kami tutup. Nanti kalau sudah ada pengurangan baru kita buka lagi untuk pengunjung yang baru datang,” terangnya.
Sementara itu Heru Prasetyo pengelola Pantai Pasir Putih Wates juga memiliki alasan serupa. Ia mengaku masih memakai acuan lama dari Bupati Rembang yang merekomendasikan Pantai Pasir Putih Wates sebagai salah satu destinasi wisata yang mendapatkan izin buka. “Belum ada edaran baru, jadi kami masih mengacu edaran yang lama,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, pihaknya telah menyiapkan sarana prasarana terkait protokol kesehatan. Antara lain, bilik disinfektan, tempat cuci tangan yang tersebar di banyak titik. Kemudian papan imbauan untuk jaga jarak dan mengenakan masker, serta adanya pihak kepolisian yang mengontrol langsung di lokasi.
“Pengunjung tetap dibatasi 30%. Ada polisi dan satpol PP yang berjaga di dalam (tempat wisata),” pungkasnya. (cr6/fat)