Vaksin Mandiri Berbayar Ditunda

Area Manager Kimia Farma Jateng 1, Firdaus Sitepu
Area Manager Kimia Farma Jateng 1, Firdaus Sitepu. (ERNA D/ JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Vaksinasi gotong royong mandiri berbayar yang diadakan PT Kimia Farma sejatinya akan mulai dilaksanakan pada Senin, 12 Juli 2021. Termasuk salah satunya di klinik Kimia Farma Citarum, Semarang. Namun, rencana vaksinasi ini ditunda dalam waktu yang belum bisa ditentukan.

Area Manager Kimia Farma Jateng 1 Firdaus Sitepu mengatakan, penundaan ini terkait dengan adanya beberapa hal yang masih perlu disiapkan. Adapun di Jawa Tengah, baru satu klinik  Kimia Farma yang menyediakan jasa ini, yaitu klinik Kimia Farma Citarum.

Selamat Idulfitri 2024

“Kami kan selalu koordinasi dengan kantor pusat, dengan direksi. Malam tadi kita mengadakan Zoom, dan disimpulkan bahwa vaksinasi mandiri yang berbayar saat ini harus di-hold dulu karena ada beberapa hal yang kita mesti siapkan dahulu. Sampai kapannya belum tahu,” tuturnya ketika ditemui di lokasi, Senin (12/7).

Baca juga:  Yoga Bantu Dorong Metabolisme saat Berpuasa

Tercatat sudah ada 136  peserta se-Indonesia yang mendaftar. Dari jumlah ini ada sekitar 10 sampai 15 pendaftar di Semarang. Karena penundaan, akan ada koordinasi lebih lanjut bagi peserta yang sudah mendaftar.

“Kalau yang daftar sudah ada sampai tadi malam 136 se-Indonesia. Itupun baru dalam waktu beberapa jam. Karena ada keputusan tadi malam tersebut, pendaftaran pun dikoordinir. Untuk pendaftaran sendiri di Semarang saya hitung ada sekitar 10 sampai 15. Ya itu per tadi malam,” ungkapnya.

Firdaus mengaku, pihaknya sudah melakukan semua persiapan dari infrastruktur hingga keamanan. Terdapat dua vaksinator dan tambahan empat tenaga kesehatan untuk membantu berjalannya proses vaksinasi. Kuota yang disediakan adalah 100 orang per hari, dengan vaksin jenis Sinopharm yang sudah tiba dari Sabtu (10/7).

“Vaksinnya sudah siap, vaksin Sinopharm. Dokter-dokter kami sudah tersertifikasi,  perawat-perawat juga sudah tersertifikasi. Kami juga sudah siapkan untuk keamanan,” ucapnya.

Baca juga:  Yoga Bantu Dorong Metabolisme saat Berpuasa

Sementara itu, Ruth Noer Santi (53), warga Surabaya yang saat ini berdomisili di Tugurejo, Semarang, mengaku antusias dengan adanya program vaksinasi mandiri ini.

“Saya sangat senang sekali kalau Sinopharm ya. Kan Sinopharm lebih bagus dari yang lain-lainnya. Saya sudah vaksin sampai dua kali terakhir 29 April. Sudah tanya dua doker. Saya tanya dua dokter katanya boleh. Jadi saya antusias, sekarang kan mewabah maka hati-hati, pakai masker saja dua lapis,” katanya.

Ia berpendapat bahwa program vaksinasi mandiri dapat membantu pemerintah, khususnya dalam hal anggaran. Meski mengaku sedikit kecewa dengan adanya penundaan, ia mengaku tetap akan menunggu pelaksanaan program vaksin ini.

“Sebetulnya dengan vaksin mandiri ini ada bagusnya. Karena kan membantu pemerintah. Ya maksudnya, sorry, kan untuk keuangan atau apa kan mandiri gini semua bayar sendiri. Jadi lebih membantu ya. Ditunda agak kecewa lah. Tapi ya nggak papa. Kan saya sudah vaksin. Tapi yang belum vaksin kan kasihan,” pungkasnya.

Baca juga:  Yoga Bantu Dorong Metabolisme saat Berpuasa

Sebagai informasi, layanan vaksinasi Covid-19 berbayar yang bisa didapat di klinik Kimia Farma ini diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19 yang merupakan perubahan kedua atas Permenkes Nomor 10 Tahun 2021. Permenkes ini ditetapkan Menkes Budi Gunadi Sadikin pada 5 Juli 2021.

Sesuai dengan aturan yang berlaku, harga yang dipatok untuk vaksinasi gotong royong adalah Rp 321.660 per dosis, dengan harga layanan Rp 117.910. Total untuk satu dosis menjadi Rp 439.570. Sementara harga paket lengkap vaksin untuk dua dosis itu mencapai Rp 879.140 per individu. (cr12/gih)