GUNUNG KIDUL, Joglo Jateng – Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul menambah kapasitas generator untuk meningkatkan produksi oksigen di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saptosari. RSUD tersebut diproyeksikan sebagai rumah sakit rujukan utama pasien COVID-19 di wilayah ini.
Kepala Dinas Kesehatan Dewi Irawaty mengatakan, saat ini dalam proses persiapan penambahan generator oksigen yang diperkirakan dapat difungsikan dua pekan ke depan. Menurutnya, dengan peningkatan kapasitas, generator oksigen ini mampu memproduksi oksigen 20 hingga 30 tabung setiap hari.
“Harapannya mampu mencukupi kebutuhan oksigen dari RSUD Saptosari dan RSUD Wonosari yang mengalami kesulitan oksigen. Selain itu, juga dapat menyuplai ke rumah sakit swasta lainnya,” ujar Dewi.
Dia mengatakan, saat ini persoalan utama rumah sakit rujukan pasien Covid-19 adalah ketersediaan oksigen. Hal ini dikarenakan di DIY tidak ada pabrik yang memproduksi oksigen dan harus mendatangkan dari Jawa Tengah.
Untuk mengatasi kekurangan oksigen, salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pemkab adalah peningkatan kapasitas alat produksi oksigen supaya lebih maksimal. “Dengan adanya peningkatan generator oksigen ini, kebutuhan oksigen di RSUD Saptosari dapat terpenuhi dan mampu merawat pasien terkonfirmasi Covid-19 lebih banyak,” ungkapnya.
Saat ini pihaknya juga mempersiapkan pemanfaatan gedung lantai II RSUD Saptosari. Serta melengkapi peralatan penunjang medis, perawatan bagi pasien Covid-19 ibu hamil, serta bayi prematur, yakni Bangsal Yudistira. “Saat ini sedang dipersiapkan segala kebutuhan perlengkapan medisnya supaya dapat segera dimanfaatkan,” paparnya.
Sementara itu, Bupati Sunaryanta mengatakan, langkah cepat Dinas Kesehatan menambah kapasitas generator oksigen di RSUD Saptosari sangat tepat. Saat ini penanganan pasien terkonfirmasi Covid-19 di setiap rumah sakit membutuhkan oksigen lebih banyak. Tapi ada kendala dalam pemasokan oksigen.
“Semoga generator oksigen RSUD Saptosari ini segera dapat difungsikan dan kebutuhan oksigen untuk penanganan pasien Covid-19 dapat diatasi,” pungkasnya. (ara/zul)