Kudus  

Pemeriksaan Post-Mortem Hari Pertama Aman

Kasi Produksi dan Kesehatan Hewan Sidi Pramono
PERIKSA: Proses pemeriksaan post-mortem pada hewan kurban oleh Kasi Produksi dan Kesehatan Hewan Sidi Pramono, Selasa (20/7). (MUHAMMAD ABDUL MUTTHOLIB / JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus terus melakukan pengawalan kesehatan hewan kurban hingga H+3 Idul Adha. Mulai hari pelaksanaan Idul Adha, pemeriksaan dilakukan secara post-mortem atau pemeriksaan bagian dalam hewan kurban.

Kasi Produksi dan Kesehatan Hewan Sidi Pramono mengatakan, pada pemeriksaan post-mortem di hari pertama berjalan lancar. Meskipun pemeriksaan hari pertama bersifat inspeksi dadakan, ia mengungkapkan tidak ada kendala yang ditemui selama pemeriksaan.

“Hari ini saya dan tim memeriksa tiga titik, alhamdulillah disambut baik oleh panitia kurban. Walaupun kami datang tanpa pemberitahuan. Hasil pemeriksaan juga positif, tidak ditemukan adanya tanda-tanda jeroan kurban terkena penyakit, semuanya bersih dan bagus,” ungkapnya.

Sidi menjelaskan, tujuh personil pemeriksa hewan dikerahkan Dispertan Kudus, pada hari pertama pelaksanaan penyembelihan. Setiap personil disebar ke berbagai wilayah agar pemeriksaan dapat berjalan secara bersamaan.

“Untuk sementara memang belum bisa menjangkau semua daerah, karena petugas yang kami miliki jumlahnya terbatas. Akan tetapi, kami terus berusaha semaksimal mungkin. Dalam satu hari, biasanya satu tim dapat memeriksa hingga tiga titik, tergantung situasi di lapangan,” jelasnya.

Selain petugas dari Dispertan, Sidi menerangkan pihaknya juga mendapat bantuan dari dokter hewan swasta untuk memeriksa kurban. Dokter swasta tersebut menawarkan diri untuk membantu pemeriksaan di sekitar tempat tinggalnya.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami juga mendapat bantuan dari dokter swasta. Untuk tahun ini totalnya ada dua. Satu dari Desa Jati Kulon dan satunya dari Desa Cendono. Mereka menawarkan diri untuk memeriksa hewan kurban di desa mereka tinggal,” terangnya.

Seperti hasil pemeriksaan pada hari pertama, Sidi berharap ke depan tidak ditemukan penyakit pada hewan kurban. Sehingga penyaluran daging kurban dapat lebih maksimal dan lebih bermanfaat. (cr10/fat)