Dua Rekor Dunia Dayung Pecah di Olimpiade

REKOR DUNIA: Tim dayung Belanda (ki-ka) Dirk Uittenbogaard, Abe Wiersma, Tone Wietens dan Koen Metsemaekers saat tampil dalam perebutan medali emas nomor scull kuartet putra Olimpiade Tokyo 2020 di Sea Forest Waterway, Tokyo, Rabu (28/7). (ANTARA/JOGLO JATENG)

TOKYO, Joglo Jateng – Dua rekor dunia dayung pecah di Olimpiade Tokyo 2020, Rabu (28/7).  Rekor itu melombakan perebutan medali emas di enam nomor di Sea Forest Waterway, Tokyo.

Para pedayung Belanda lebih dulu memecahkan rekor dunia nomor scull kuartet putra. Melalui tim empat orang yang berisikan Dirk Uittenbogaard, Abe Wiersma, Tone Wieten dan Koen Metsemakers.

Kuartet pedayung Belanda itu menuntaskan lomba dengan catatan waktu 5 menit 32,03 detik. Capaian itu melampaui rekor dunia yang sebelumnya dibukukan Ukraina dalam Kejuaraan Dunia Dayung 2014 dengan 5 menit 32,26 detik.

Pemkab Demak

Lantas tim China mengikuti jejak pemecahan rekor dunia itu di nomor scull kuartet putri. Saat Chen Yunxia, Zhang Ling, Lyu Yang dan Cui Xiaotong meraih emas dengan catatan waktu 6 menit 5,13 detik. Kuartet China itu menghapuskan rekor dunia yang sebelumnya dimiliki Jerman dengan 6 menit 6,84 detik di Kejuaraan Dunia Dayung 2014.

Uittenbogaard, yang menduduki posisi terdepan di perahu Belanda, mengaku lega mampu membayar beban sebagai unggulan utama di Olimpiade Tokyo. Mengingat mereka berstatus juara bertahan Kejuaraan Dunia Dayung 2019 di Austria.

“Tentu saja ada tekanan tersendiri jika Anda berstatus juara dunia 2019 … tapi itu harus diatasi. Kami berusaha mengatasi tekanan itu dengan berkonsentrasi melakukan apa yang paling kami bisa, yakni mendayung,” katanya Uittenbogaard selepas lomba dikutip dari laman resmi Olimpiade.

Sementara itu, empat nomor lain dalam dayung yang memperebutkan medali emas Olimpiade Tokyo berakhir dengan penorehan rekor catatan waktu Olimpiade. Di nomor scull ganda putri, pasangan Rumania Ancuta Bodnar/Simona Radis menyabet medali emas dengan catatan waktu 6 menit 41,03 detik.

Pasangan Hugo Boucheron/Matthieu Androdias mempersembahkan emas dayung scull ganda putra untuk Prancis dengan catatan waktu 6 menit 0,33 detik. Sedangkan wakil Australia memborong dua medali emas nomor dayung coxless kuartet putra dan putri. Sembari menajamkan catatan waktu terbaik Olimpiade.

Lucy Stephan, Rosemary Popa, Jessica Morrison dan Annabelle McIntyre mencatatkan waktu 6 menit 15,37 detik coxless kuartet putri. Sementara di coxless kuartet putra dimenangi Alexander Purnell, Spencer Turrin, Jack Hargreaves dan Alexander Hill dengan catatan waktu 5 menit 42,76 detik.

Empat medali emas dari cabor dayung akan kembali diperebutkan pada kompetisi hari ini. Yakni untuk nomor coxless berpasangan putra dan putri serta scull lightweight ganda putra dan putri. (ara/fat)