TOKYO, Joglo Jateng – Komite Olimpiade Internasional (IOC), meluncurkan penyelidikan resmi atas kasus Krystsina Tsimanouskaya. Atlet Belarusia itu ditarik paksa untuk keluar dari Olimpiade Tokyo oleh timnya pekan lalu, yang kini telah ditawarkan suaka di Polandia.
Juru bicara IOC Mark Adams, dikutip dari Kyodo, mengatakan bahwa komite juga mengharapkan dapat menerima laporan tentang kasus tersebut dari Komite Olimpiade Nasional Belarusia. Komite perlu mendengar dari setiap orang yang terlibat dalam insiden itu sebagai bagian dari penyelidikan. “Kita harus sampai ke akarnya,” katanya.
Tsimanouskaya, sprinter 24 tahun, telah diberikan visa kemanusiaan oleh Polandia. Setelah dia menolak untuk naik pesawat, Minggu (1/8), di bandara Haneda Tokyo. Dirinya mengatakan bahwa ia dipaksa untuk kembali ke Belarusia karena mengkritik pelatihnya.
Saat ditanya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk penyelidikan, Adams mengatakan bahwa hal-hal ini membutuhkan waktu. Pihaknya tidak memberikan jangka waktu tertentu untuk menyelesaikan penyelidikan tersebut.
Adams juga mengatakan Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) telah memberikan dukungan kepada Tsimanouskaya. “Pertama dan terutama tanggung jawab kami adalah keselamatan atlet,” kata Adams.
Pelari tersebut sempat mengeluhkan melalui media sosial bahwa dia masuk dalam estafet 4×400 m meski belum pernah bertanding di nomor tersebut. Dia berlari di nomor 100 meter tetapi tidak lolos ke semifinal. Seharusnya ia tampil di nomor 200 meter, Senin (2/8), tetapi tidak ikut bertanding.
Wakil menteri luar negeri Kementerian Luar Negeri Polandia, Marcin Przydacz mengatakan, bahwa Polandia akan melakukan apa pun yang diperlukan. Sehingga mampu membantunya melanjutkan karir olahraganya.
Komite Olimpiade Nasional Belarusia saat ini dipimpin oleh Viktor Lukashenko, putra Presiden negara tersebut, Alexander Lukashenko. Keduanya dilarang menghadiri Olimpiade Tokyo di tengah tuduhan diskriminasi terhadap atlet yang ambil bagian dalam protes terhadap pemilihan kembali presiden pada Agustus 2020.
“Saya takut kalau saya di Belarusia, saya mungkin dipenjara. Saya tidak takut dipecat atau dikeluarkan dari tim nasional. Saya khawatir tentang keselamatan saya,” kata Tsimanouskaya, dikutip dari Yayasan Solidaritas Olahraga Belarusia, yang memberi dukungan kepada atlet yang dianiaya karena pandangan politik mereka. (ara/fat)