Kudus  

Perpusda Alami Penurunan Pengunjung

kantor Dinarpus Kudus
PINJAM: Proses pelayanan peminjaman buku oleh petugas Perpusda, di kantor Dinarpus Kudus, Rabu (18/8). (MUHAMMAD ABDUL MUTTHOLIB / JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap berbagai sektor, salah satunya Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Kudus. Jumlah pengunjung Perpusda semakin menurun, jika dibandingkan dengan sebelum pandemi. Terlebih sejak diterapkannya aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), yang membuat ruang gerak masyarakat semakin terbatas.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kudus Wahyu Haryanti, melalui Kabid Perpustakaan mengatakan, terjadi penurunan pengunjung yang cukup signifikan selama pandemi. Hal itu disebabkan, pembatasan pelayanan yang diberikan Dinarpus untuk menghindari kerumunan.

“Berdasarkan data yang kami miliki, sebelum pandemi, 2019 jumlah pengunjung Perpusda sebanyak 71.139. Kemudian awal pandemi, 2020 mengalami penurunan menjadi 20.346 pengunjung. Untuk semester pertama tahun ini, tercatat hanya ada 3.537 pengunjung saja,” terangnya.

Pelayanan Dinarpus Kudus selama pemberlakuan PPKM, terbatas hanya pada peminjaman buku, pengembalian buku, dan pembuatan kartu anggota. Segala bentuk pelayanan tidak dipungut biaya, pengunjung hanya diminta untuk memenuhi persyaratan sesuai keperluan.

“Untuk peminjaman dan pengembalian buku, hanya diperlukan kartu anggota saja. Kemudian untuk pembuatan kartu anggota, syarat yang harus dipenuhi adalah KTP. Proses pembuatan kartu anggota Perpusda, hanya dibutuhkan waktu antara 5-10 menit saja, bisa ditunggu,” paparnya.

Untuk sementara, pengunjung belum diperbolehkan membaca di tempat. Hal tersebut dilakukan, untuk mendukung program pemerintah dalam upaya menekan angka penyebaran Covid-19.

“Pelayanan tersebut juga kami lakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Jumlah pengunjung yang masuk kami batasi. Jadi kalau ada sekelompok pengunjung yang datang, akan diarahkan untuk bergantian dan menjaga jarak. Supaya tidak terjadi kerumunan,” pungkasnya. (cr10/fat)