PMI Berharap Masyarakat Gencarkan Donor Darah

donor darah di UDD PMI Pemalang
Salah seorang warga yang sedang melakukan donor darah di UDD PMI Pemalang, dengan tetap mematuhi prokes, Senin (23/8). (UFAN FAUDHIL / JOGLO JATENG)

PEMALANG, Joglo Jateng – Unit donor darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Pemalang pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mengalami penyusutan stok darah. Sedangkan kebutuhan darah di Kabupaten Pemalang setiap bulannya kurang lebih 1.500 kantong. Dengan kebutuhan yang tinggi, PMI berharap masyarakat kembali gencarkan untuk donor darah.

Humas UDD PMI Pemalang Didik Husada mengaku, menurut data stok darah pada awal PPKM di Kabupaten Pemalang menurun drastis. Masyarakat yang mendonorkan darah berkurang. Disisi lain PMI tidak bisa melakukan kegiatan donor darah ke beberapa daerah seperti biasanya karena lonjakan kasus Covid-19.

Baca juga:  Warga Surajaya Tolak Tempatnya Dijadikan TPS

“Stok darah kemarin itu sedikit sekali. Bahkan ada golongan tertentu, kosong tidak ada stok. Nah itu karena permintaan dari masyarakat, pasien rumah sakit dan klinik meningkat. Namun kami tidak ada pemasukan sama sekali,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, para pendonor mengalami penurunan minat dalam donor darah karena kasus penularan dan kematian Covid-19 saat itu sedang meningkat. Selain itu juga karena masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi masih sedikit. Sehingga mereka takut tidak bisa donor darah.

“Ya pada saat itu kami hanya bisa melakukan aktifitas donor darah di kantor saja, jadi kurang maksimal. Serta masyarakat takut tidak bisa donor karena belum di vaksin. Padahal jika sudah lolos tes awal dan sehat, bisa medonorkan darahnya walau belum vaksin,” jelasnya.

Baca juga:  Dekat Sekolah dan Pusat Kota, Dewan Minta Tempat Hiburan Malam Sirandu Direlokasi

Setelah kasus menurun, masyarakat mulai sadar akan vaksinasi. Pelonggaran PPKM level 4 menjadi level 3 membuat jumlah donor darah bertambah dan stok sedikit meningkat 30 persen dari sebelumnya.

Ia berharap masyarakat untuk melakukan donor darah kembali secara rutin. Sebab tidak mungkin mengandalkan pasokan dari luar daerah. Karena setiap daerah memiliki kebutuhannya masing-masing. Sedangkan darah hanya mengandalkan tranfusi dari manusia ke manusia lain.

“PMI sebagai fasilitator penyedia darah. Serta untuk memastikan darah itu streril dan bisa ditranfusikan ke pasien. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, agar bisa mendonorkan darah lagi. Walaupun belum vaksin, tetap bisa donor darah,” tegasnya. (cr8/all)