GUNUNG KIDUL, Joglo Jateng – Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul mengintensifkan pembangunan dam parit dan perpompaan untuk mengoptimalkan lahan kering. Hal itu diupayakan untuk meningkatkan produktivitas lahan, sehingga ada peningkatan indeks pertanaman di wilayah itu.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Bambang Wisnu Broto mengatakan, program optimalisasi lahan kering ini merupakan kegiatan yang didanai Kementerian Pertanian dalam rangka meningkatkan produktifitas lahan. Sehingga ada peningkatan indeks pertanaman di suatu wilayah.
“Metodenya dengan menjamin ketersediaan air sebagai antisipasi terjadinya kekeringan, sehingga tanaman tetap dapat menghasilkan. Bahkan jika memungkinkan diupayakan menjadi tiga kali tanam dalam satu tahun. Misalkan dengan pola padi-palawija-palawija atau padi-padi-palawija atau bahkan padi-padi-padi,” ujar Bambaang.
Salah satu realisasi program optimalisasi lahan kering dimulai pembangunan dam parit dan perpompaan di Kelompok Tani (Poktan) Mekar Rejo Dusun Tegalrejo, Sidorejo, Ponjong. Pembangunannya dilakukan secara swakelola oleh kelompok tani atau gapoktan pelaksana kegiatan.
Sementara itu, Wakil Bupati Gunung Kidul Heri Susanto berharap kegiatan dapat dilaksanakan sebaik mungkin. Serta segera diselesaikan agar kemanfaatannya cepat dirasakan para petani.
Heri berharap semua pemangku kepentingan baik OPD terkait maupun pihak swasta, serta para petani dapat berperan serta memberikan kontribusi. Yakni melalui berbagai upaya agar petani di Gunung Kidul semakin maju, mandiri dan modern kemudian berimbas pada peningkatan pendapatan.
“Kamii mendorong agar petani ke depan menerapkan metode pertanian terpadu, yakni berupa integrasi ternak, tanaman pangan, tanaman hortikultura, pengolahan hasil dan semua subsektor pendukung, sehingga pertanian lebih terlihat geliatnya,” pungkasnya. (ara/zul)