Kudus  

Puluhan Peserta Penuhi Pelatihan Keterampilan di BLK Kudus

Peserta pelatihan tata boga di BLK Kudus
PELATIHAN: Peserta pelatihan tata boga di BLK Kudus sedang mengaduk adonan yang akan dibuat brownies. (SYAMSUL HADI / JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Beberapa pelatihan yang akan dilaksanakan Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi dan UKM (Disnaker Perinkop UKM) Kabupaten Kudus melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sudah dipenuhi peserta. Dengan total di masing-masing kejuruan ada 16 peserta.

Pelaksana Teknis (Plt) Kepala UPTD BLK Disnaker Perinkop UKM Kudus Sri Riswanti mengatakan, ada tiga pelatihan yang akan dilaksanakan pihaknya di tahap pertama. Yakni tata boga, menjahit, dan operator komputer. Dimana pelaksanaan pelatihan tersebut akan dimulai 6 September mendatang.

“Di tahap pertama pesertanya sudah penuh, dengan tiga pelatihan itu, yang masing-masing kelas diisi 16 peserta dari buruh rokok dan keluarga buruh rokok. Pelatihan ini bersumber dari anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT),” ucapnya.

Adapun waktu pelatihan sendiri, lanjutnya, untuk tata boga akan berjalan selama tujuh hari, untuk menjahit dan operator komputer selama 22 hari. Pelatihan tersebut pun, dilaksanakan di BLK Kudus.

“Sementara yang akan berjalan di tahap pertama tiga jenis pelatihan tersebut. Alhamdulillah peminatnya banyak, dan bisa memenuhi target peserta. Sebab, pelatihan bersumberkan DBHCHT ini tidak semua masyarakat bisa mengikuti, ada kriterianya,” tuturnya.

Pihaknya menjelaskan, kriteria bagi peserta sendiri yakni mereka yang bekerja di perusahaan rokok atau buruh rokok, dan keluarga buruh rokok. Dirinya pun mengakui, dalam mencari peserta pelatihan kali ini tidak seperti sebelumnya.

“Di pelatihan kali ini dalam mencari peserta harus sabar. Upaya kami sendiri untuk mengatasi itu dengan cara mensosialisasikan pelatihan ke media sosial Instagram, Facebook, melalui desa, dan sebagainya. Kemudian, juga dengan menginformasikan ke alumni-alumni BLK Kudus,” ujarnya.

Riswanti mengharapkan, pelatihan tahap pertama yang hendak berlangsung ini dapat berjalan dengan lancar. Sekaligus juga dengan pelatihan-pelatihan di tahap-tahap selanjutnya bisa diselesaikan.

“Harapannya bisa menyelesaikan setiap tahap-tahap pelatihan yang digelar. Sehingga, mereka para pekerja rokok atau keluarga buruh rokok bisa mendapatkan keterampilan dari pelatihan yang mereka ikuti,” pungkasnya. (sam/fat)