Batang  

Vaksinasi di Batang Rendah, Status PPKM Naik Level 3

Bupati Batang Wihaji
Bupati Batang Wihaji saat ditemui di Batang, Selasa (05/10). (SOFIA/ JOGLO JATENG)

BATANG, Joglo Jateng – Status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kabupaten Batang naik dari yang semula level 2 menjadi level 3. Kenaikan level ini disinyalir lantaran masih rendahnya capaian vaksinasi di Kabupaten Batang.

Bupati Batang Wihaji mengungkapkan, bahwa saat ini angka kasus positif Covid-19 di Kabupaten Batang hanya 2 orang. Akan tetapi capaian vaksinasi baru mencapai 28 persen. “Kemungkinan besar karena vaksin kita masih dianggap rendah, padahal yang positif Covid tinggal 2 besok itu udah sembuh 1,” terangnya.

Ia melanjutkan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Batang untuk percepatan vaksinasi. Targetnya bulan Oktober nanti vaksinasi sudah mencapai 50 persen. “Bulan Oktober harus 50 persen, dan saya minta masing-masing puskesmas bentuk 2 tim,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu penentu tercapainya target vaksinasi adalah ketersediaan vaksin. Terkait hal tersebut, ia berharap, bahwa vaksin diperoleh dengan berbagai cara di antaranya dengan bantuan pihak lain serta jatah dari pusat.

“Kita dapat bantuan dari BKKBN 154.000, dari OJK 3.000, kemudian jika habis lapor lagi. Karena, jika stok masih ada kita minta lagi tidak dikasih,” jelasnya.

Wihaji menambahkan, kenaikan level ini juga akan berpengaruh kepada pembatasan kegiatan masyarakat. Salah satunya yaitu pengurangan kapasitas kegiatan, yang semula sudah boleh 50 persen kembali menjadi 25 persen. Ia berharap, hal ini  justru menjadi semangat masyarakat untuk mau vaksin.

“Harapan saya, ini menjadi kesadaran baru buat masyarakat. Karena jika tingkat vaksinasi rendah, level bisa naik. Makanya ayo masyarakat Batang vaksin, vaksin,” tegasnya.

Menanggapi target vaksinasi 50 persen yang diminta Bupati, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Muchlasin menyanggupi hal tersebut. Asal distribusi vaksin dari pemerintah pusat berjalan lancar. “Kita sanggup 50 persen. Asal dropping vaksinnya lancar,” ungkapnya. (cr1/all).