KUDUS, Joglo Jateng – Selama pandemi Covid-19 berlangsung, penjualan ikan koi bisa dikatakan meningkat. Banyak orang yang mulai membeli ikan hias untuk dijadikan hiburan saat berada di rumah. Namun, ada beberapa cara yang harus diperhatikan dalam merawat ikan koi.
Ketua Komunitas Koi Kudus Ashef Maftuch mengatakan, dalam merawat ikan koi tidak boleh asal sembarangan. Harus bisa mengetahui beberapa hal yang harus dilakukan, agar tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.
“Yang terpenting dalam merawat koi kolam atau akuariumnya harus standar, ukurannya mengikuti dari ikannya. Mekanisme pembuatannya juga berpengaruh, semisal dalam ukuran 4×5 meter harus ada bottom drain, filter, jaring, batu apung, dan oyster,” ucapnya.
Media-media tersebut harus ada dalam akuarium, sekitar 30 persen. Hal ini harus dilakukan agar penyaringan amonia dalam kolam atau akuarium bisa maksimal. Sehingga, tidak menyebabkan ikan mati.
“Hal-hal itu harus diperhatikan. Karena, kalau tidak dilakukan semaksimal mungkin filter di akuariumnya, nanti bisa menyebabkan ikan mati. Disebabkan adanya kotoran ikan yang tidak tersaring dengan baik oleh filter,” tuturnya.
Dirinya menambahkan, pembersihan tempat pembuangan kotoran ikan juga harus dilakukan secara rutin. Yakni, setiap dua pekan sekali dengan tujuan supaya sirkulasi air dalam kolam atau akuarium bagus.
“Selain itu, untuk makannya tergantung pada kualitas kolam atau akuarium. Idealnya dalam pemberian makan sehari lima kali cukup. Jika filternya mumpuni, sampai tujuh kali sehari tidak masalah. Kalau ingin irit bisa tiga kali sehari pemberian makannya. Untuk pakannya sudah pasti harus bagus,” ujarnya.
Dia mengimbau, untuk orang-orang yang memelihara ikan koi atau bagi penghobi agar dapat mengikuti anjuran-anjuran yang dijabarkannya tersebut. Supaya dapat tumbuh dan bisa menghasilkan corak yang bagus.
“Standar tempat untuk memelihara ikan koi itu sangat penting. Siapkan kolam atau akuariumnya terlebih dahulu, jangan beli ikannya dulu. Kebanyakan mereka yang memelihara koi kan kebalikannya,” pungkasnya. (sam/fat)