Demak  

Harga Anjlok, Beli Bawang Merah dari Petani

GERAKAN: Bupati Demak Eisti'anah bersama ASN Setda Demak saat menerima kiriman bawang merah dari para petani, di lingkungan Setda Demak, Rabu (17/11). (AJI YOGA/JOGLOJATENG)

DEMAK, Joglo Jateng – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak melakukan gerakan beli bawang merah langsung dari petani. Hal ini didasarkan atas anjloknya harga bawang merah.

Bupati Demak Eisti’anah mengatakan, anjloknya harga bawang merah dalam sepekan terakhir membuat nasib para petani produsen merugi. Harga bawang perkilogram saat ini turun hingga Rp 7.000 – Rp 10.000. Melihat kondisi demikian, Pemkab Demak mengajak para aparatur sipil negara (ASN) di Demak melakukan gerakan membeli bawang.

“Gerakan ini menjadi salah satu cara untuk membeli bawang merah milik petani dengan harga wajar,” katanya di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Demak, Rabu (17/11).

Baca juga:  Tingkatkan Kapasitas Pendidikan di Sekolah Vokasi Undip

Ia mengatakan, gerakan membeli bawang ini menunjukkan bentuk kepedulian Pemkab Demak kepada para petani khususnya di Desa Kunir, Dempet dan daerah lain yang ada di Kabupaten Demak. Diharapkan, melalui gerakan ini dapat mendongkrak harga di sejumlah sentra produsen bawang merah.

“Tadi kita sedikit berdialog dengan petani. Memang kondisi panen saat ini hasilnya bagus tetapi dari sektor harga sangat rendah, jadi ngedrop sekali,” ungkapnya.

Eisti menuturkan, saat ini target pembelian awal dari petani sebanyak tiga ton. Untuk kedepannya masih dilakukan pendataan lagi dan berlanjut hingga sekitar enam ton. “Para ASN diwajibkan membeli bawang sebanyak 2 kilogram dengan harga perkilonya Rp. 15.000,” tuturnya.

Baca juga:  Dewan Demak akan Fokus Sektor Pertanian

Anjloknya harga bawang merah saat ini, menurutnya akibat dari banyaknya petani yang menanam bawang. Sehingga jumlah produksi dan permintaan tidak seimbang.

“Nanti kita akan carikan solusi, entah bergantian menanam atau dari Dingdakop UMK akan melakukan kerjasama dengan perusahaan di Demak. Jadi dari Pemkab akan berusaha mengelola agar tahan lama,” paparnya. (aji/gih)