PEMALANG, Joglo Jateng – Menjelang akhir tahun permintaan kantong darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Pemalang mengalami kenaikan, dalam sertiap harinya tercatat kurang lebih 50-60 kantong darah yang dibutuhkan. Hal tersebut tidak sebanding dengan stok darah yang dimiliki dan penerimaan darah dari pendonor.
Humas PMI Pemalang Didik Husada mengatakan, stok darah yang tersedia sampai Kamis (18/11), tercatat 41 kantong darah sehat siap pakai. Melihat permintaan darah yang tinggi, saat ini stok tersebut tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan.
“Stok darah ini sudah sangat menipis. Karena permintaan yang ada dari semua fasilitas kesehatan di Kabupaten Pemalang tergantung pada kami (PMI),” ujarnya.
Lebih lanjut, naik turunnya permintaan darah, menurutnya tidak bisa diperkirakan. Oleh sebab itu, ia mengimbau kepada semua masyarakat di Kabupaten Pemalang untuk melakukan donor darah, terutama keluarga pasien yang membutuhkan donor darah.
“Untuk keluarga pasien juga bisa donor darah. Setidaknya untuk menstabilkan pasokan darah yang ada, agar tidak mengalami krisis darah,” terangnya.
Sementara itu, terkait dengan persiapan penanggulangan bencana musim penghujan bulan November ini, pihaknya mengatakan stok darah tidak aman. Hal tersebut karena PMI sudah sangat terbebani untuk memenuhi permintaan rumah sakit, jika ditambah untuk kebencanaan pihaknya merasa keberatan.
“Ya stok darah untuk itu tidak aman, bila ditambah untuk kesiapan bencana. Sedangkan kami sudah kekurangan mengatasi permintaan yang ada,” tuturnya.
Ia berharap, warga Pemalang dapat melakukan donor darah rutin tiga bulan sekali. Yang dappat dilakukan di tempat donor terdekat, mobil keliling PMI sampai kantor PMI.
“Tak usah takut untuk donor darah, karena itu juga bagian dari kesehatah tubuh. Bila tubuh sudah melakukan donor, aliran darah menjadi lancar, disamping itu juga dapat membantu sesama,” imbuhnya. (fan/all)