Soroti Tingginya Harga Minyak Goreng Jelang Natal

PAPARAN: Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima (tengah) pada kegiatan Sosialisasi Peran Penting CSR BUMN di Masyarakat di Solobaru, belum lama ini. (ANTARA/JOGLO JATENG)

SOLO, Joglo Jateng – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima, menyoroti tingginya harga komoditas minyak goreng. Padahal, harga bahan pokok lain cenderung stabil menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.

Kenaikan harga minyak goreng dinilai cukup mengagetkan. Sebab, harga yang biasanya hanya Rp 11 ribu/liter, saat ini bisa sampai Rp 20 ribu/liter.

Beberapa waktu lalu, skenario untuk menyikapi kenaikan harga tersebut adalah dengan menggunakan iuran sawit. Hingga dengan kewajiban pasok domestik atau domestic market obligation (DMO).

“Namun kami besok akan melanjutkan pembahasan persoalan minyak goreng,” katanya usai kegiatan Sosialisasi Peran Penting CSR BUMN di Masyarakat di Solobaru, belum lama ini.

Naiknya harga minyak goreng dikarenakan harga sawit di pasar dunia yang tinggi. Sehingga ada kecenderungan produsen CPO melakukan ekspor.

“Oleh karena itu, perlu diberlakukan kebijakan DMO,” ujarnya.

Secara keseluruhan, harga bahan pokok lain cenderung stabil jelang Nataru. Salah satunya harga telur ayam yang mulai mengalami penurunan. Yakni di angka Rp 22.000/kg dari Rp 25.000-26.000/kg.

Menurut dia, stabilnya harga tersebut salah satunya dipengaruhi oleh masih rendahnya permintaan dari masyarakat. “Pembatasan mobilitas PNS, TNI, dan karyawan BUMN yang tidak boleh keluar kota saat libur Nataru juga menyebabkan lonjakan konsumsi tidak begitu tinggi saat ini,” tungkasnya. (ara/ern)