JAKARTA, Joglo Jateng – Gempa bumi dengan magnitudo 5,2 telah mengguncang Provinsi Maluku Utara. Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno menyebutkan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki parameter update dengan magnitudo 5,4. Episenter gempa terjadi di laut pada titik koordinat 2,28 derajat Lintang Utara dan 126,76 derajat Bujur Timur. Atau pada jarak 138 kilometer dari arah barat laut Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, pada kedalaman 38 kilometer.
Gempa bumi yang masuk dalam kategori gempa dangkal itu terjadi akibat adanya deformasi dalam Lempeng Laut Maluku. Gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Menurut Bambang, bila berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber, disebutkan bila gempa bumi itu juga memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Akibatnya, gempa bumi yang terjadi pada pukul 09.22 itu berpotensi menimbulkan guncangan di daerah Tobelo III MMI. Menyebabkan masyarakat merasakan getaran nyata dalam rumah atau dianalogikan seperti getaran truk yang berlalu. Hingga pukul 09.50, hasil monitoring milik BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
“Hingga saat ini juga belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” ujarnya.
Bambang mengimbau kepada semua masyarakat untuk tidak panik. Serta menghindari bangunan retak atau rusak akibat gempa.
“Masyarakat diharapkan untuk terus mengikuti perkembangan informasi dari situs laman resmi milik BMKG, guna mencegah terjadinya hoaks yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” tandasnya. (ara/ern)