PEMALANG, Joglo Jateng – Kenaikan harga komoditas bahan pokok terjadi jelang Natal dan tahun baru, salah satunya yaitu telur ayam negeri. Harga telur per kilonya mencapai Rp 31.500. Harga tersebut menjadi capaian tertinggi selama Tahun 2021.
Kepala Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Diskoperindag Pemalang Eko Wijayanto menjelaskan, kenaikan harga telur yang melonjak drastis ini karena moment hari besar. Hal ini sudah bukan menjadi hal baru setiap tahunnya. Di sisi lain, saat ini harga pakan ayam tengah mengalami kenaikan, sehingga berakibat ke harga telur dan daging ayam.
“Kenaikan ini sebenarnya bukan hal yang baru, tapi untuk sekarang karena bertepatan dengan pandemi menjadikan banyak pedagang dan peternak mengeluh. Dari daging sampai telur semua naik,” terangnya.
Lebih lanjut, pedagang telur di Pasar Pagi Pemalang, Aris (48) mengatakan, untuk harga telur saat ini menjadi harga tertinggi. Dibandingkan di tahun-tahun sebelumnya. Dari harga normal Rp 21.000 per kilo, menjadi Rp 31.000 – Rp 31.500 per kilo. Namun jumlah pembeli tidak meningkat, yang bisanya ada peningkatan pembeli saat perayaan Nataru.
“Bisa dibilang ini harga eceran tertinggi dan banyak pedagang kelontong atau warung kecil yang membeli di sini mengeluh. Padahal saat ini pembeli sedang sepi, karena Minggu (26/12) ada penyaluran bantuan sembako dari pemerintah,” ujarnya.
Ia menuturkan, bahwa penurunan daya beli masyarakat karena mereka sudah memiliki stok bahan pokok dari bantuan sembako pemerintah. Oleh karena itu, ia berharap, pemerintah dapat mempertimbangkan kebijakannya dalam pemberian bantuan, yang tidak terlalu memberikan dampak pada pedagang.
Sementara itu, Kartini (51) pemilik warung sembako di Kelurahan Kebondalem mengatakan hal serupa. Di mana penjualan telur terjadi penurunan drastis, menjelang akhir tahun. Selain itu, ia kebingunan bagaimana menentukan harga jual, saat ia mendapatkan harga terlalu tinggi. Oleh karena itu, ia menjual telur per kilonya di harga Rp 35.000.
“Saya bingung mau menjual dengan harga berapa. Tapi tetap harus berjualan, jadi ya menaikan harga jadi segitu, agar ada keuntungan. Saya pengen, pemerintah melihat nasib pedagang kecil yang saat ini kalah saing dengan toko grosir besar,” ungkapnya. (fan/all)